Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkap produksi sampah di Ibu Kota mencapai 7.700 ton setiap harinya. Namun, menurut dia, jumlah sampah ini tak lagi menjadi beban bagi Pemprov DKI Jakarta.
"Setiap hari sampah di Jakarta ini kurang lebih 7.700 ton. Ini menjadi modal yang luar biasa, yang dulunya menjadi beban bagi pemerintah Jakarta, sekarang seperti harta karun," kata Pramono saat memberikan sambutan di acara Urban Climate Action Programme di Hotel Ayana, Jakarta, Rabu (23/7).
Pramono menjelaskan, hal ini bisa terjadi setelah Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan dan persetujuan agar Jakarta mengadakan pembangkit energi tenaga sampah.
Oleh karenanya, Pramono melanjutkan, Pemprov DKI Jakarta akan membangun 4 pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Namun dia belum merinci lebih jauh lokasi-lokasinya.
"Ini akan menjadi sesuatu yang luar biasa karena langsung nanti kami akan membangun 4 PLTS, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Jakarta dan mudah-mudahan ini akan membuat Jakarta semakin green," jelasnya.
Di sisi lain, Pramono mengungkapkan, pihaknya juga akan berupaya untuk menargetkan efisiensi penggunaan energi dan air. Kebijakan ini diberi nama Jakarta Green Building Regulation.
"Jakarta Green Building Regulation yang menetapkan target efisiensi energi dan air sebesar 100% untuk bangunan baru dan 50% untuk bangunan eksisting di tahun 2030 berpotensi untuk menghindari 10,6 juta ton Co2 per tahunnya," ungkap Pramono.