Kemacetan di Jalan TB Simatupang hingga kini masih menjadi momok di Ibu Kota. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meminta maaf terkait hal tersebut.
Pramono menyebut, kemacetan di TB Simatupang memang merupakan suatu hal yang tidak dapat terhindarkan.
"Jadi untuk itu saya secara khusus juga mohon maaf karena ini memang hal yang tidak bisa dihindari," kata Pramono di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (24/8).
Pramono menyebut, hingga saat ini pihaknya masih berupaya untuk mempercepat sejumlah proyek galian yang ada di sana. Pasalnya, proyek galian ini menjadi salah satu sumber kemacetan.
"November, saya minta November diselesaikan. Awalnya Desember. Ya, baru bisa maju satu setengah bulan. Tapi saya udah minta itu," jelas dia.
Sebelumnya, Pramono telah menyetujui wacana untuk menjadikan sebagian trotoar di Jalan TB Simatupang dialihfungsikan sementara menjadi jalur kendaraan.
Selain itu, Pramono juga menyetujui soal pengaturan penutupan exit tol Cipete-Pondok Labu di ruas jalan tol JORR pada jam sibuk di sore hari.
“Saya menyetujui itu (penggunaan trotoar menjadi jalur kendaraan). Bahkan ketika mau menutup atau membuka outlet tolnya, saya izinkan. Yang paling penting adalah kemacetan di dalam itu teratasi,” kata Pramono di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (23/8).
Saat ditanya soal kondisi pejalan kaki jika trotoar itu dialihfungsikan, Pramono mengakui trotoar di kawasan tersebut memang tidak nyaman untuk pejalan kaki.
“Kan sekarang ini sebenarnya di TB Simatupang pejalan kakinya pasti juga tidak nikmat. Karena semua hampir jalan 50 meter ada proyek nasional dan itu harus dibenahi,” ujarnya.