
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut, transformasi transportasi umum di Jakarta membawa dampak positif. Salah satunya terlihat dari perluasan layanan Transjabodetabek yang turut menurunkan tingkat kemacetan.
Pramono mengacu pada data survei Tom Tom Traffic Index 2024 yang dikeluarkan pada bulan Januari 2025. Survei tersebut mencatat, Jakarta kini berada di peringkat ke-90 kota termacet di dunia.
Posisi ini jauh lebih baik dibanding sebelumnya, saat Jakarta konsisten masuk 10 besar kota termacet global.
"Dan yang menggembirakan lagi, selama ini Jakarta 10 besar dunia, sekarang nomornya di luar itu jauh. Jadi artinya secara sungguh-sungguh ada perbaikan transportasi di Jakarta," ungkapnya usai meresmikan Transjabodetabek rute Bekasi-Dukuh Atas, di Halte TransJ Galunggung, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (3/7).

Di level nasional, Jakarta kini berada di posisi ke-5, di bawah Bandung, Medan, Palembang, dan Surabaya.
“Hal itu tergambarkan dari survei yang dilakukan oleh Tomtom. Yang selama ini Jakarta menjadi ranking 1 di Indonesia, sekarang ini menjadi ranking 5,” kata Pram.
Menurut Tomtom Traffic Index 2024, peringkat satu kota termacet di Indonesia saat ini adalah Bandung, dengan rata-rata jarak tempuh per 10 km adalah 32 menit 37 detik. Bila diakumulasikan, dalam setahun, rata-rata pengguna kendaraan di Kota Bandung terjebak macet selama 108 jam saat rush hour.

Bandung sendiri menempati peringkat ke-12 kota termacet di skala global.
Peringkat dua disusul Kota Medan, dengan jarak tempuh per 10 km adalah 32 menit 3 detik. Dalam setahun, pengguna jalan di Kota Medan terjebak kemacetan selama 111 jam saat rush hour.
Sementara Kota Jakarta berada di nomor 5 dengan jarak tempu per 10 km adalah 25 menit 31 detik, sehingga dalam setahun pengguna jalan di Jakarta terjebak macet selama 108 jam saat rush hour.
"Yang sekarang nomor 1 Bandung, nomor 2 Medan, nomor 3 Palembang, nomor 4 Surabaya, 5 Jakarta," kata Pram.
Pramono menyebut, penurunan kemacetan itu terjadi kemungkinan terjadi imbas transformasi transportasi publik Jakarta.
“Dan yang menggembirakan lagi, selama ini Jakarta selalu 10 besar dunia, sekarang nomornya di luar itu jauh. Jadi artinya secara sungguh-sungguh ada perbaikan transportasi di Jakarta,” tambahnya.
Meski evaluasi resmi dampak Transjabodetabek terhadap kemacetan baru akan dilakukan pada akhir tahun, Pramono menilai perubahan pola mobilitas masyarakat sudah mulai terlihat.

Ia menyebut antusiasme warga, terutama pada hari Rabu --saat ASN diwajibkan menggunakan transum-- menunjukkan pergeseran signifikan ke moda transportasi publik.
“Jadi secara resmi memang kami akan menghitung mungkin di akhir tahun ini. Tetapi kalau lihat antusiasme, terutama hari Rabu, itu secara signifikan menunjukkan bahwa memang ada perubahan pola yang terjadi di masyarakat,” ujarnya.
Ia pun mencontohkan seorang anak tokoh masyarakat yang sebelumnya rutin menggunakan mobil mewah ke kantor, kini beralih menggunakan Transjakarta.
“Bahkan ada anaknya seorang tokoh yang dulu setiap berangkat kantor naik Ferrari, kemudian dia posting dia naik transportasi publik dengan TransJakarta,” kata Pramono tanpa menjelaskan lebih lanjut siapa anak tokoh yang dimaksud.
“Termasuk para beberapa duta besar, ada yang di-upload, ada yang tidak di-upload. Duta besar juga menggunakan Transjakarta atau Transjabodetabek,” klaim Pramono.