REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta angkat bicara terkait sejumlah kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi di koridor 9 Transjakarta rute Pinang Ranti-Pluit. Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, mayoritas kecelakaan itu melibatkan kendaraan berat.
"Mayoritas kecelakaan terjadi karena kendaraan berat seperti truk yang menabrak separator Transjakarta akibat human error, terutama faktor sopir kelelahan dan mengantuk," kata Syafrin di Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Berdasarkan laporan Transjakarta, kata dia, kecelakaan di koridor itu kerap terjadi, baik pada malam maupun siang hari. Tak sedikit pula pengemudi yang teridentifikasi tidak membawa dokumen kendaraan serta legalitas mengemudi.
"Sedangkan untuk kondisi lingkungan telah terdapat penerangan jalan," ujar Syafrin.
Dia menjelaskan koridor 9 memiliki panjang lintasan total dua arah 55,57 kilometer. Dari total tersebut, baru sekitar 23,19 kilometer atau sekitar 41,73 persen yang dipasangi separator khusus Transjakarta.
Sebagai tindak lanjut dari evaluasi Dishub dan Transjakarta terhadap titik-titik rawan kecelakaan di koridor 9, dipasang tujuh rambu Chevron di sejumlah titik, seperti Gerbang Tol Semanggi, MT Haryono Signature Park, RS Dharmais, DPR RI, Halte Gerbang Pemuda, Exit Tol Cawang Halim, dan Halte Pancoran.
Selain itu, Dishub juga memasang paku marka jalan berbasis tenaga surya (solar cell) di ujung separator dekat RS Tebet.
"Kami imbau kepada para pengendara agar selalu mematuhi rambu lalu lintas, menjaga jarak aman, fokus berkendara, menyesuaikan kecepatan, dan memahami karakteristik jalan agar terhindar dari kecelakaan," tegas Syafrin.
Sebelumnya, pembatas jalan atau separator jalur bus Transjakarta koridor 9 rute Pinang Ranti-Pluit kerap tertabrak oleh sejumlah kendaraan, mulai dari truk hingga sepeda motor.
Mengutip akun X Transjakarta, Kamis (31/7/2025), sejumlah kendaraan sering kali menabrak pembatas jalan di jalur tersebut. Rute TransJ koridor 9 itu pun sering kali dialihkan. Tercatat ada lima kejadian kendaraan menabrak separator di koridor tersebut sepanjang Juli 2025.
sumber : Antara