Polisi telah belum menetapkan tersangka dalam kasus tenggelamnya 2 siswi SDIT Ibnul Jazari di Babelan, Kabupaten Bekasi. Sejauh ini, ada 8 saksi yang sudah diperiksa.
Kapolsek Babelan Kompol Wito mengatakan, saksi yang sudah dimintai keterangan berasal dari berbagai pihak.
"Ada 8 orang yang sudah diperiksa," kata Wito, saat dikonfirmasi, Jumat (15/8).
“Ya, ada dari sekolah. Dari ada wali anaknya yang ikut berenang. Kemudian, dari RT dan juga dari pihak security juga. Jadi, kita lagi akan meminta keterangan dari rumah sakit juga nih, belum dikirimkan suratnya,” jelas dia.
Ia membenarkan kepala sekolah SDIT Ibnul Jazari juga telah diperiksa. “Sudah diperiksa kepala sekolahnya,” ujarnya.
Wito menyebut, total sudah ada delapan saksi yang diperiksa. Barang bukti yang diamankan meliputi rekaman CCTV, pakaian korban, uang pembayaran ekstrakurikuler, dan hasil pemeriksaan rumah sakit yang masih menunggu.
Status kasus tenggelamnya dua Siswi kelas satu SDIT Ibnul Jazari di Bekasi dinaikan dari penyelidikan ke penyidikan. Kapolsek Babelan Kompol Wito mengatakan, peningkatan status perkara ini dilakukan karena ditemukan adanya unsur pidana.
“Jadi, berasal hasil penyelidikan. Kemudian, dilakukan gelar perkara di Polres. Kemudian, cocok nih sama penyelidikan di polsek. Kemudian, ditingkatkan jadi penyidikan dari penyelidikan,” kata Wito saat ditemui di Mapolsek Babelan, Jumat (15/8).
Dua siswi SDIT Ibnul Jazari tewas tenggelam saat sedang mengikuti ekskul renang pada, Senin (11/8).
Informasi ini diberikan oleh Polda Metro Jaya, pada Selasa (12/8).
“Pada hari Senin, tanggal 11 Agustus 2025 pukul 14.30 WIB, telah terjadi 2 orang meninggal dunia diduga tenggelam,” kata Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak dalam keterangannya, Selasa (12/8).
Identitas siswa itu adalah KBW (7) dan FAP (6). Mereka tenggelam sekitar pukul 14.30 WIB.
Kepala Sekolah SDIT Ibnul Jazari, Babelan, Kabupaten Bekasi, Unaiz menyebut ada 25 siswa yang tengah mengikuti ekstrakurikuler renang saat 2 siswa kelas 1 tewas diduga tenggelam pada Senin (11/8) lalu.
Para siswa berenang di kolam renang milik Yayasan SDIT Ibnul Jazari.
“Ada 25 pada saat itu,” ucap dia saat ditemui di kolam renang milik sekolahnya, Senin (13/8).
Unaiz menjelaskan lebih lanjut, dua orang pengawas itu tengah mengurus siswa yang lain saat peristiwa terjadi.