Prabowo Pamer Capaian 299 Hari Sektor Ekonomi di Pidato Kenegaraan

Presiden Prabowo Subianto memamerkan capaian 299 hari kepemimpinannya di sektor ekonomi dalam Pidato Kenegaraan saat Sidang Tahunan MPR DPR RI hari ini, Jumat (15/8), mulai dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Danantara Indonesia.

Prabowo sudah mencatat beberapa progres pelaksanaan program MBG, yakni sudah menjangkau 20 juta penerima yang terdiri dari anak sekolah, anak belum sekolah, ibu hamil dan ibu menyusui setiap hari.

"Pagi ini saya mendapat laporan dari Badan Gizi Nasional (BGN) sudah 20 juta anak sekolah, anak belum sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui sudah menerima MBG setiap hari," ujar Prabowo.

Prabowo menyebutkan sudah ada 5.800 dapur MBG alias Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) di 38 provinsi. Program ini juga diklaim telah menciptakan 290.000 lapangan kerja baru dan melibatkan 1 juta petani, nelayan, peternak, dan UMKM.

Kemudian, Prabowo mencatat rata-rata pertumbuhan ekonomi selama 7 tahun terakhir berada di angka 5 persen. Dia mengeklaim bahwa dirinya bisa mempertahankan pencapaian tersebut hingga kuartal II 2025.

"Di tengah konflik politik, konflik ekonomi, perang dagang, perang tarif, ekonomi Indonesia masih berhasil tumbuh di atas 5 persen. Tumbuh dalam 5,12 persen, dan para pakar yakin bahwa ini akan semakin meningkat di saat saat yang akan datang," tegasnya.

Prabowo lalu memaparkan realisasi investasi Indonesia sepanjang semester I 2025 telah mencapai Rp 942 triliun, naik 13,6 persen dari tahun sebelumnya dan menyerap tenaga kerja 1.200.000 orang.

Selanjutnya dari sektor pangan, dia menuturkan telah memotong birokrasi penyaluran pupuk sehingga bisa langsung disalurkan dari pabrik ke petani, serta meningkatkan harga beli gabah menjadi Rp 6.500 per kilogram.

Prabowo pun memamerkan bahwa Indonesia mengalami surplus produksi beras, di mana stok cadangan beras nasional saat ini lebih dari 4 juta ton, tertinggi dalam sejarah, dan membuat Indonesia kembali bisa mengekspor beras.

"Tertinggi selama sejarah NKRI untuk pertama kali dalam puluhan tahun Indonesia bisa kembali mengekspor beras dan jagung. Saya perhatikan di mana-mana para petani tersenyum karena harga gabah stabil dan penghasilan mereka meningkat," tuturnya.

Capaian lainnya adalah dari sisi perlindungan konsumen. Prabowo menegaskan, pemerintahannya akan selalu mewaspadai kecurangan, manipulasi, penipuan, upaya penimbunan, dan menahan distribusi bahan pangan sesuai UUD 1945 dan UU nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan, Pasal 107 Juncto Pasal 29 ayat 1.

"Pemerintah yang saya pimpin tidak akan ragu-ragu, kami akan selalu tegas pada mereka yang melanggar aturan, mereka yang mempersulit kehidupan rakyat, mereka yang cari keuntungan gila-gilaan di atas penderitaan orang kecil," jelas Prabowo.

Selanjutnya, Prabowo mengatakan pemerintah telah membentuk Sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Data tersebut menjadi patokan program Sekolah Rakyat, yang saat ini sudah terbangun 100 sekolah.

"Kita sudah berhasil membangun dan membuka 100 Sekolah Rakyat. Kita harapkan tahun depan akan menjadi 200, tahun selanjutnya akan menjadi 300, dan seterusnya. Sekolah rakyat ini diperuntukkan untuk mereka yang dari desil yang terendah," tuturnya.

Selain itu, dia menyebut pemerintah akan merenovasi setidaknya 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah pada tahun ini, membagikan 288.000 layar pintar ke sekolah-sekolah, serta mencanangkan pembangunan 20 Sekolah Unggul Garuda dan 80 Sekolah Unggul Garuda Transformasi, dan membangun SMA Taruna Nusantara Terintegrasi.