Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto ber cerita dirinya sempat membaca salah satu pidato pembelaan alias pleidoi proklamator RI Ir. Sukarno ‘Indonesia Menggugat’.
"Maaf Mas Aria Bima saya bukan anggota PDIP, tapi saya pernah baca tulisan-tulisan Bung Karno tidak kalah sama orang-orang PDIP, jangan-jangan orang PDIP tidak pernah baca," kata Prabowo di pembukaan APKASI Otonomi Expo 2025, ICE BSD, Tangerang Selatan (28/8).
Prabowo mengatakan Bung Karno sangat mumpuni dalam menggambarkan kondisi Indonesia saat itu. Ia menyebut dalam pidato itu Bung Karno dapat menggambarkan secara komprehensif eksploitasi kolonial atas sumber daya alam Indonesia.
"Dalam pidato itu beliau sebut kekayaan kita diambil ratusan tahun dan beliau sebut komoditas, komoditas, komoditas. Dia sebut karet berapa, teh berapa, kopi berapa, timah berapa," ucapnya.
Lebih lanjut, Prabowo mengaku sangat menganggap penting 'Indonesia Menggugat' karya Bung Karno.
Bahkan ia menyebut membingkai pidato Bung Karno yang dibacakan di Pengadilan di Bandung itu dan memajangnya di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat.
"Bahkan Indonesia menggugat pidatonya saya bingkai ada di rumah saya di Hambalang benar atau tidak? Siapa sekpri saya? Benar? Pidatonya Bung Karno itu saya bingkai," tandas dia.
Indonesia Menggugat adalah pleidoi panjang yang dibacakan Bung Karno dalam masa persidangan di gedung Landraad Bandung (Agustus sampai Desember 1930).
Indonesia Menggugat diterbitkan dalam belasan bahasa dan tersebar di banyak negara. Naskahnya pun diterjemahkan dengan bahasa yang menyala-nyala.
Isi tulisannya mengutuk kondisi politik internasional dan kehancuran masyarakat Indonesia di bawah pemerintahan kolonial.