Porsche Batalkan Rencana Produksi Baterai EV, 300 Pekerjaan Dipangkas

REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN- Produsen mobil Jerman Porsche AG telah membatalkan rencana untuk memproduksi baterai berkinerja tinggi di unit Cellforce-nya, dengan alasan permintaan yang lambat untuk kendaraan listrik dan perubahan kondisi di Tiongkok dan Amerika Serikat.

Langkah ini, yang menurut seseorang yang mengetahui masalah ini akan mengakibatkan sekitar 200 dari hampir 300 pekerjaan di anak perusahaan tersebut dipangkas, merupakan pukulan lebih lanjut bagi upaya Eropa untuk menantang dominasi Asia dalam manufaktur baterai otomotif.

Cellforce akan diubah menjadi unit penelitian dan pengembangan independen. "Porsche tidak mengejar produksi sel baterainya sendiri karena alasan volume dan kurangnya skala ekonomi," kata Oliver Blume, yang menjabat sebagai CEO Porsche dan pemilik mayoritas Volkswagen, pada hari Senin (25/8/2025).

Perusahaan, yang menolak menyebutkan rincian pengurangan tersebut, mengatakan beberapa pekerjaan berpotensi dipindahkan ke unit baterai Volkswagen, PowerCo, dan keahlian Cellforce juga akan menguntungkan V4Smart, unit baterai otomotif yang diambil alih dari Varta awal tahun ini.

Meskipun produsen mobil Eropa berupaya beralih ke kendaraan listrik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, harapan industri dan pemerintah untuk mendorong rantai pasokan baterai di Eropa pupus akibat bangkrutnya produsen baterai kendaraan listrik Swedia, Northvolt, tahun ini.

Porsche mengatakan pada bulan April bahwa mereka tidak akan lagi melanjutkan rencana untuk memperluas produksi di Cellforce. Porsche telah merencanakan untuk membangun "pabrik rintisan" di negara bagian Baden-Württemberg di barat daya Jerman pada tahun 2022, yang akan diikuti oleh lokasi kedua yang lebih besar.

“Karena kurangnya volume di seluruh dunia, mustahil untuk meningkatkan skala produksinya sendiri ke posisi biaya yang direncanakan," kata Michael Steiner, anggota dewan eksekutif Porsche untuk penelitian dan pengembangan.

sumber : Reuters