Wakil Ketua Baleg DPR RI Martin Manurung menjelaskan perihal rapat pembahasan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUUPPRT) yang sepi saat ada demo di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/8). Katanya, rapat sepi bukan semata-mata karena demo.
Martin membantah kalau situasi demo siang tadi mencekam sehingga membuat anggota ketakutan untuk hadir rapat.
"Saya sih nggak pernah ngerasa mencekam ya. Cuma gini, mungkin. Kalau baleg ini kan tidak seperti komisi-komisi yang punya tugas pengawasan. Kalau komisi-komisi kan ada tugas pengawasan," kata Martin kepada wartawan.
"Mungkin biasanya kalau Kamis itu juga ada lokasi kunjungan lapangan biasanya. Jadi memang rapat-rapat itu kan lebih banyak Senin, Selasa, Rabu. Dulu juga seperti itu," imbuh dia.
Ia menambahkan, DPR sepi bukan hal yang baru. Biasanya, saat hari Jumat itu hari Fraksi dan kunjungan anggota ke Dapil. Itu membuat kondisi DPR lebih sepi dari hari-hari lainnya.
"Nah Kalau Jumat itu hari fraksi. Dan juga untuk kunjungan daerah pemilihan. Kalau ada yang mau ke Dapil biasanya itu Jumat, Sabtu, Minggu. Jadi bukan menghindari ada demonstran besar-besaran, terus anggota Dewanya tiba-tiba nggak rapat langsung di DPR," ungkap dia.
Ia menegaskan lagi, tiga hari sebelumnya, agenda DPR selalu lebih ramai. Jadi, Martin membantah rapat sepi karena demo.
"Ya itu urusan ini. Tapi kedugaan saya, kalau di DPR ini kan Senin, Selasa, Rabu, itu dari dulu biasanya memang kita alokasikan untuk rapat. Atau kalau Jumatnya hari fraksi maka kunjungan Dapilnya Sabtu, Minggu. Ya mungkin persamaan aja demonya pas hari Kamis. Kamisnya juga memang kita lagi banyak kunjungan lapangan," ungkap dia.
Ia menambahkan, ada pimpinan Baleg yang tak hadir di rapat tersebut. Katanya, beberapa di antaranya terjebak demo.
"Ada beberapa tadi yang sudah di gerbang nggak bisa masuk. Ada tadi ada kok beberapa laporan sama saya, saya sudah di gerbang, nggak bisa masuk," ujar Politikus NasDem itu.