Narasi dan Refleksi Puitis Surah Al-Fatihah

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Image Muliadi Saleh

Agama | 2025-08-27 22:53:45

NARATOR : MULIADI SALEH

Ayat 1 : بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

NARASI PUITIS :

Di setiap awal, ada nama yang seharusnya hadir lebih dulu dari segalanya. Nama itu bukan sekadar bunyi, bukan sekadar aksara, melainkan kunci yang membuka pintu-pintu sunyi kehidupan. “Bismillah” adalah sebuah getar yang mengalir dari bibir menuju dada, dari dada menuju semesta, dari semesta kembali lagi ke sumber-Nya.

Bayangkan seorang musafir yang berdiri di tepi padang pasir yang luas. Ia membawa bekal seadanya, namun sebelum melangkah ia menunduk dan menyebut nama Allah. Saat itulah angin yang berdebu seolah jinak, matahari yang terik seolah ramah, dan perjalanan yang tampak berat berubah menjadi sebuah pertemuan dengan keabadian. Tanpa nama itu, setiap langkah hanyalah angka dalam hitungan jarak. Dengan nama itu, setiap langkah menjadi doa, setiap peluh menjadi ibadah, setiap perhentian menjadi perjumpaan.

Bismillah adalah jaring halus yang merajut hubungan manusia dengan semesta. Air yang kau minum, roti yang kau makan, senyum yang kau tebar, tangis yang kau tahan—semuanya bermakna bila diselimuti nama itu. Karena dengan nama itu, yang kecil jadi besar, yang fana jadi abadi, yang rapuh jadi kokoh.

Ar-Raḥmān, kasih yang meliputi tanpa batas. Ia seperti hujan yang tak pernah bertanya siapa yang menadah, seperti cahaya matahari yang tak menuntut siapa yang berjemur. Ia kasih yang merata, kasih yang melingkupi seluruh ciptaan, kasih yang membuat dunia tetap berputar meski manusia sering lupa.

Ar-Raḥīm, sayang yang lebih dekat, lebih lembut, lebih rahasia. Ia seperti bisikan di telinga yang hanya didengar jiwa yang rindu. Ia seperti pelukan seorang ibu pada anaknya yang pulang menangis di malam hari. Ia sayang yang mendekap di ruang terdalam, di saat manusia sudah merasa habis dan tak lagi punya daya.

Dan di situlah Bismillah menjadi bekal perjalanan hidup. Hidup yang tanpa bismillah hanyalah angka-angka usia, hari-hari yang habis seperti asap. Hidup yang dengan bismillah adalah perayaan makna—setiap nafas yang kau hirup adalah zikir, setiap gerak yang kau lakukan adalah sujud, setiap diam yang kau simpan adalah tafakur.

REFLEKSI :

Ayat pertama ini menegur kita tentang awal. Kita sering sibuk dengan tujuan, dengan hasil, dengan kesuksesan yang ingin dicapai. Kita ingin sampai di puncak, namun lupa mengawali dengan kesadaran. Lupa bahwa setiap awal adalah sakral, setiap permulaan adalah sebuah perjanjian. “Bismillah” bukan hanya kata pembuka, tapi sebuah kontrak batin antara kita dengan Allah. Kontrak bahwa apa pun yang akan kita jalani bukan sekadar untuk diri, tapi bagian dari kosmos yang lebih besar, bagian dari perjalanan kembali.

Bismillah mengajarkan bahwa segala sesuatu harus kembali ke sumber. Kita makan bukan sekadar untuk kenyang, tapi untuk melanjutkan hidup yang kelak dipersembahkan kembali kepada-Nya. Kita bekerja bukan sekadar mencari nafkah, tapi membangun keberkahan. Kita mencintai bukan sekadar memenuhi hati, tapi mengalirkan rahmat.

Di sini pula kita belajar tentang kesadaran kecil yang sering terlewat. Kita terburu-buru membuka pintu tanpa bismillah, terburu-buru menulis tanpa bismillah, terburu-buru mencintai tanpa bismillah. Akhirnya semua yang kita lakukan terasa kering, kosong, hambar. Padahal dengan satu kata itu, setiap gerak sederhana bisa berubah menjadi ibadah yang harum di hadapan Allah.

Refleksi lebih jauh: “Bismillah” adalah perlawanan terhadap kesombongan manusia modern yang merasa dirinya pusat segalanya. Dunia hari ini dipenuhi orang yang berkata, “Aku bisa, aku mampu, aku berhak.” Namun “Bismillah” adalah pengakuan bahwa kita lemah, kita kecil, kita bergantung. Ia membongkar ego, mengembalikan kita ke posisi yang tepat: seorang hamba.

Maka, bila engkau ingin perjalananmu penuh cahaya, mulailah dengan bismillah. Bila engkau ingin tulisanmu abadi, awali dengan bismillah. Bila engkau ingin cintamu diridhai, bukalah dengan bismillah. Sebab di setiap bismillah ada doa yang tidak pernah ditolak, ada penjagaan yang tidak pernah tidur, ada kasih sayang yang tidak pernah berkurang.

“Bismillah” adalah awal sekaligus arah. Awal untuk setiap langkah, arah untuk setiap perjalanan. Dan pada akhirnya, kita akan menyadari: seluruh hidup hanyalah satu tarikan panjang dari bismillah pertama saat lahir, hingga bismillah terakhir yang kita bisikkan menjelang ajal.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article