
Emak-emak pemilik warung makan dan sarapan pagi di Jalan Lintas Minas-Pekanbaru, Riau, diduga dibayari oleh pelanggannya dengan uang Rp 100 ribu palsu.
Adanya uang palsu itu disadari oleh putrinya, Tengku Gina, saat menyetor ke rekening lewat ATM. Uang itu tak diterima mesin.
Gina melihat uang tersebut memiliki warna dan tekstur yang berbeda, sehingga meminta kepada pihak teller untuk melakukan pengecekan.
“Memang betul, setelah di-scan oleh teller, pihak bank memastikan itu memang uang palsu kemudian uang itu mau ditahan pihak bank supaya gak beredar ke mana-mana,” kata Gina saat dikonfirmasi, Senin (9/6).
“Tapi saya minta bawa aja uang itu, untuk dites juga. Uangnya direndam terus luntur warnanya dan teksturnya kayak kertas biasa,” ungkapnya.
Gina merendam uang palsu itu ke air—warna uang tersebut langsung luntur, pudar. Sementara uang yang asli yang ia rendam tak luntur.
Selain itu, permukaan uang palsu langsung hancur, beda dengan uang asli yang dikucek di air pun tetap kuat.
Pelaku Tunggu Warung Ramai
Gina menduga uang tersebut didapat dari seorang pembeli saat warung dalam keadaan ramai sehingga orang tuanya tak menyadarinya.
“Terus saya ceritain ke mama saya, diingat-ingatnya lagi uang itu asalnya dari mana, barulah dia ingat beberapa hari sebelum saya mau setor tunai itu ada pembeli yang datang beli rokok, mama saya enggak perhatiin uangnya karena memang warung lagi ramai dan si pembeli ini buru-buru minta kembaliannya,” ujar Gina.
Ia berharap masyarakat dapat lebih waspada terhadap peredaran uang palsu di sekitarnya.