Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menetapkan tarif impor terhadap sejumlah negara mitra dagang.
Menurut Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer tarif tersebut kemungkinan besar akan tetap berlaku dan tidak akan segera dikurangi meski negosiasi masih berlangsung.
Sejak Trump kembali menjabat di Gedung Putih, beberapa tarif perdagangan telah diturunkan dari angka awal yang diumumkan. Salah satunya adalah pengurangan separuh bea masuk yang ditetapkan minggu lalu sebagai bagian dari kesepakatan dengan Uni Eropa.
Dalam komentar yang direkam pada hari Jumat (31/7) yang disiarkan oleh Face The Nation di CBS pada hari Minggu (3/8), Greer menegaskan bahwa hal ini tidak akan terjadi pada perputaran tarif baru.
"Banyak tarif ini ditetapkan berdasarkan kesepakatan. Beberapa kesepakatan diumumkan, beberapa tidak, dan yang lainnya bergantung pada tingkat defisit atau surplus perdagangan yang mungkin kita miliki dengan negara tersebut," ujar Geer, dikutip dari Reuters, Senin (4/8).
Trump Sebelumnya telah menetapkan tarif bea masuk tinggi untuk beberapa negara seperti 35 persen untuk Kanada, 50 persen untuk Brasil, 25 persen untuk India, 20 persen untuk Taiwan, dan 39 persen untuk Swiss. Tarif tersebut telah diumumkan menjelang batas waktu pada Jumat berdasarkan perintah eksekutif Presiden.
Lebih lanjut, Geer menambahkan pembicaraan perdagangan baru-baru ini dengan China sangat positif dan difokuskan pada pasokan magnet dan mineral tanah
“Kami fokuskan untuk memastikan aliran magnet dari China ke Amerika Serikat dan rantai pasokan di sekitarnya dapat mengalir sebebas sebelumnya dan saya ras kami sudah mencapai setengah jalan,” ungkapnya.