Seorang perempuan Selandia Baru diadili atas tuduhan menelantarkan seorang anak. Kasus ini dimulai ketika seorang pengemudi bus menemukan seorang balita ditemukan di dalam koper di kompartemen bagasi.
Dikutip dari The Guardian, Senin (4/8), polisi dipanggil ke sebuah halte bus di Kaiwaka, 110 kilometer di utara Auckland. Dia mengkhawatirkan sebuah tas yang bergerak saat bus bergerak menuju pemberhentian yang dijadwalkan.
"Ketika pengemudi membuka koper, mereka menemukan anak perempuan berusia 2 tahun," ungkap pejabat.
"Anak perempuan itu dilaporkan sangat kepanasan, tapi secara fisik tampak tidak terluka," lanjutnya.
Koper itu ditempatkan di kompartemen terpisah di bawah posisi duduk penumpang.
Anak perempuan itu telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan medis yang intensif. Pejabat setempat memuji sopir bus karena mencegah kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi.
"Kami mengapresiasi dan menghargai pengemudi bus yang menyadari ada yang salah dan langsung mengambil langkah," kata pejabat itu.
Dokumen pengadilan mengungkapkan, perempuan yang meninggalkan anak di dalam koper dalam perjalanan dari Whangarei ke Auckland. Menteri Anak Selandia Baru, Oranga Tamariki, telah diberi tahu terkait kasus ini.
Dalam pernyataan terpisah, perusahaan bus tersebut, Intercity, mengatakan mengetahui adanya insiden yang melibatkan seorang penumpang di salah satu layanannya.
"Polisi telah dipanggil untuk merespons, dan sekarang mereka sedang menyelidiki hal ini. Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut dan layanan bus dilanjutkan," kata juru bicara perusahaan.
Intercity enggan berkomentar lebih lanjut karena penyelidikan polisi masih berjalan.