Pasukan Garda Revolusi paramiliter Iran berbaris selama parade militer memperingati dimulainya perang Irak-Iran 1980-88, di depan kuil almarhum pendiri revolusioner Ayatollah Khomeini, tepat di luar Teheran, Iran, Kamis, 22 September , 2022.
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh mengatakan, angkatan bersenjata Iran terus memantau pergerakan musuh. Berbicara di hadapan Kepala Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan, Jenderal Rudzani Maphwanya di Teheran pada Selasa (12/8/2025), jenderal berbintang satu itu mengaku Iran siap menghadapi setiap agresi baru dari Amerika Serikat dan Israel.
Brigjen Nasirdeh memuji Pemerintah Afrika Selatan atas dukungannya dalam mengutuk agresi Israel dan AS terhadap Iran, serta membawa kasus genosida rezim Israel ke pengadilan internasional.
"Republik Islam Iran, dalam menggunakan haknya, memberikan tanggapan yang tegas dan kuat terhadap rezim ini, memaksa musuh untuk meminta gencatan senjata melalui beberapa mediator, dan kami menyetujui permintaan mereka untuk mencegah krisis berkembang," ujarnya mengenai agresi baru-baru ini. "Namun, kami terus memantau pergerakan musuh dan siap menghadapi setiap tindakan avonturisme baru."
Israel dilaporkan kemungkinan akan melancarkan perang lagi terhadap Iran dalam beberapa bulan ke depan, bahkan mungkin sebelum akhir Agustus.
Kalkulasi strategis kedua negara mengindikasikan bahwa perang tersebut akan lebih kejam, demikian menurut seorang pakar Swedia keturunan Iran, Trita Parsi, dikutip dari Aljazeera, Rabu (13/2025).
Dalam sebuah artikel di majalah AS, Foreign Policy, Trita Parsi menulis bahwa Iran sedang mengantisipasi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan Israel.