Pengembala Kerbau 'Pening 7 Keliling', Negara Ini Kering Kerontang

7 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekeringan parah di selatan Irak mengancam kehidupan penggembala kerbau dan ekosistem rawa yang telah menopang masyarakat selama ribuan tahun. Lahan yang dulunya subur kini berubah menjadi tanah tandus, memaksa puluhan ribu warga berjuang mencari air demi kelangsungan hidup ternak dan keluarga mereka.

Watheq Abbas, 27 tahun, telah menggembalakan kerbaunya di lahan basah selatan Irak selama 15 tahun terakhir. Namun, kekeringan yang berkepanjangan membuat rawa-rawa yang menjadi sumber air dan pakan menyusut drastis.

"Tidak ada lagi air, rawa-rawa telah mati," ujar Abbas kepada AFP, dikutip Selasa (26/8/2025). "Dulu, kekeringan hanya berlangsung satu atau dua tahun, lalu air kembali dan rawa-rawa hidup lagi. Sekarang kami sudah lima tahun tanpa air."

Tahun ini tercatat sebagai salah satu musim kering terparah sejak 1933, dengan suhu musim panas menembus lebih dari 50°Celcius di seluruh Irak. Negara itu sendiri sangat rentan terhadap perubahan iklim.

Rawa-rawa selatan Irak, yang terdaftar di UNESCO dan diyakini sebagai lokasi Taman Eden, pernah menjadi pusat peradaban Mesopotamia kuno. Kini, lahan tersebut berubah menjadi tanah retak dan tandus.

Puluhan ribu warga yang bergantung pada rawa, seperti penggembala ternak, pemburu, dan nelayan, menyaksikan sumber penghidupan mereka menghilang. Di rawa Chibayish, Abbas masih menemukan sedikit saluran air yang diperdalam pihak berwenang agar kerbau miliknya bisa mendinginkan diri.

Namun, ancaman kekeringan tetap tinggi. Tahun lalu, tujuh kerbaunya mati, dan baru-baru ini ia kehilangan seekor kerbau yang meminum air payau yang terkontaminasi.

Menurut aktivis lingkungan Jassim al-Assadi dari LSM Nature Iraq, kekeringan semakin diperparah oleh bendungan di hulu Sungai Tigris dan Efrat yang dibangun Turki dan Iran.

"Ada perebutan air di Irak," kata Assadi. Pemerintah Irak kini harus menjatah pasokan air untuk 46 juta penduduk, sementara rawa berada di urutan prioritas paling bawah.

Ekosistem rawa juga mengalami kerusakan serius. Dokter hewan Wissam al-Assadi menyebut, "Dulu kami memiliki 48 spesies ikan, sekarang hanya tersisa empat. Dari 140 spesies burung liar, kini tinggal 22."

Hewan yang dulunya berbobot 600 kilogram kini menyusut hingga 300-400 kilogram, sistem kekebalan melemah, dan penyakit meningkat. Kerbau Mesopotamia kini hanya menghasilkan sepertiga produksi susu biasanya.

Sebuah laporan PBB pada Juli lalu memperingatkan bahwa populasi kerbau berisiko punah jika tidak ada langkah konservasi mendesak. Sejak 1974, jumlah kerbau di rawa-rawa menurun drastis, dari 309.000 menjadi sekitar 40.000 ekor pada 2000.

Towayeh Faraj, 50 tahun, penggembala dari dusun Hassja, mengatakan, "Jika ternak masih hidup, kami juga. Kami tidak punya apa-apa lagi: tidak ada gaji, tidak ada pekerjaan, tidak ada dukungan negara."

Faraj kini memiliki 30 ekor ternak, turun dari 120 ekor saat ia memulai kariernya. Ia menyebut, tradisi keluarga menggembalakan kerbau kemungkinan besar akan berakhir, karena anak-anaknya memilih pekerjaan lain.


(tfa/șef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malapetaka Hantam Iran, Sekolah & Kantor Tutup-Jutaan Orang Terisolasi

Read Entire Article