Pakar: Pemblokiran Rekening tak Aktif Tunjukkan Krisis Literasi Digital

3 weeks ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar ekonomi dari Universitas Andalas, Syafruddin Karimi, mengkritik langkah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang melakukan pemblokiran terhadap sejumlah rekening dormant atau tidak aktif dalam jangka waktu tertentu. Menurutnya, tindakan tersebut mencerminkan kelemahan sistem perbankan di Indonesia.

“Itu merupakan cermin terang atas kelemahan sistem perbankan nasional. Tindakan drastis ini tidak terjadi dalam ruang hampa. Ini terjadi karena sistem pengelolaan rekening tidak memiliki mekanisme peringatan dini, tidak memiliki sistem konsolidasi data nasabah secara efektif, dan gagal membangun budaya literasi keuangan digital yang kuat di tengah masyarakat,” ujar Syafruddin dalam keterangannya, Kamis (31/7/2025).

Ia menilai perbankan seharusnya tidak membiarkan rekening pasif mengendap selama bertahun-tahun tanpa upaya proaktif untuk menghubungi pemiliknya atau menutupnya secara administratif. “Ketika rekening-rekening pasif tersebut akhirnya dimanfaatkan sebagai 'wadah parkir' transaksi ilegal seperti judi online, pencucian uang, hingga peredaran dana narkotika, maka tanggung jawab bukan semata pada pemilik rekening atau pelaku kejahatan, tetapi juga pada lemahnya kontrol sistemik dari institusi keuangan,” tegasnya.

Menurut Syafruddin, meski PPATK bertindak cepat, tindakan tersebut bersifat reaktif. Ia menyebut, pembekuan tersebut semestinya tidak perlu terjadi apabila perbankan memiliki sistem analitik transaksional yang canggih dan sistem data nasabah yang terintegrasi secara nasional.

Syafruddin menuturkan, kebijakan pembekuan rekening dorman telah menimbulkan kekhawatiran. Namun, negara sebenarnya bisa meminimalkan risiko sosial dengan cara yang adil dan transparan. “Pemerintah harus hadir sebagai pelindung, bukan sekadar pemblokir,” ujarnya.

Ia menyebut bahwa setiap warga negara berhak atas uangnya, termasuk dalam rekening yang lama tidak digunakan. Oleh karena itu, mekanisme pengaduan dan reaktivasi harus sederhana, cepat, dan terjangkau. “Bank wajib mengirim notifikasi dan membuka ruang klarifikasi sebelum eksekusi pembekuan. Sosialisasi yang masif perlu dilakukan untuk menghindari disinformasi,” ujarnya.

Ketegasan kebijakan akan bermanfaat jika dibarengi dengan empati terhadap kondisi masyarakat. Syafruddin menegaskan negara tidak boleh menyulitkan pemilik rekening yang sah. “Justru dengan memberikan layanan pemulihan yang profesional, publik akan melihat bahwa sistem perbankan Indonesia memiliki integritas dan kepedulian. Risiko distrust bisa diubah menjadi peluang edukasi publik, sehingga kesadaran kolektif terhadap pentingnya pengelolaan rekening meningkat secara signifikan,” jelasnya.

Read Entire Article