Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan sejumlah saksi dalam lanjutan sidang kasus pengancaman dan pemerasan yang menjerat Nikita Mirzani, yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (28/8).
Salah satu saksi yang dihadirkan ialah Melvina Husyanti pemilik Daviena Skincare. Dalam kesaksiannya, Melvina mengungkapkan sempat dimintai Rp 15 miliar oleh Nikita Mirzani.
Berawal saat Nikita melakukan review ulang produk skincarenya yang bermasalah. Mulanya Melvina tak menghiraukan review yang muncul di akun TikTok Nikita Mirzani Huru Hara itu.
Hingga kata Melvina, dokter Oky Pratama menghubunginya dan membahas review tersebut. Melvina lantas merasa terancam dengan salah satu pernyataan Oky.
"Dia langsung bilang, 'Mel, kalau Nikita Mirzani sudah koar-koar, tidak ada yang tidak hancur'," kata Melvina.
Oky kemudian memberikan kontak Nikita Mirzani kepada Melvina. Melvina yang merasa terancam langsung menghubungi Nikita Mirzani sesuai rekomendasi Oky.
Saat menghubungi Nikita, Melvina meminta maaf dan bertanya apa yang harus dia lakukan agar Nikita Mirzani tak lagi bicara soal produknya. Dia meminta belas kasih Nikita.
Namun Nikita menyebut Melvina pembohong. Nikita bahkan menegaskan bahwa ia hendak melaporkan Melvina ke pihak kepolisian.
"Niki bilang, 'Aku tuh banyak bohong. Aku ini incaran orang-orang yang sudah banyak yang mengincar'," ujar Melvina.
"Polisi juga tahu kok pas tadi ngobrol di Mabes," tambahnya.
Setelah percakapan di antara mereka, Melvina menyebut kalau Nikita langsung meminta untuk dibayar agar produknya tidak direview jelek lagi. Nominal yang diminta Nikita hingga Rp 15 M.
"Pada saat itu diminta Rp15 miliar," kata Melvina.
Melvina kemudian mengaku tak mampu membayar nominal tersebut. Dia lalu melakukan negosiasi dengan nominal lebih kecil, yaitu Rp 2 M.
"Ya, saya tidak mampu karena pada saat itu saya lagi tagih uang saya, lagi banyak banget (uang keluar) karena saya lagi kembalikan seller. Saya sanggupnya 2 miliar, begitu," ujarnya.
Akan tetapi pihak Nikita Mirzani menolak penawaran tersebut hingga akhirnya Melvina menaikkan jumlah harga menjadi Rp 3 M.
"Beliau tidak mau. Kemudian saya menaikkan lagi menjadi 3 miliar," jawab Melvina Husyanti.