Tim Penjinak Bom (Jibom) Satbrimob Polda DIY berupaya memusnahkan atau disposal mortir sepanjang 1 meter yang ditemukan di Dusun Tanjung, Kalurahan Umbulmartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman.
Disposal dilakukan di bawah bukit di Dusun Besalen, Kapanewon Cangkringan. Namun upaya disposal itu belum berhasil meski sudah dilakukan sebanyak 4 kali.
"Sudah dilakukan disposal tadi 4 kali namun belum mendapatkan hasil. Kita karena ini sudah gelap dan malam, hari ini kita tunda dan kita laksanakan besok lagi," kata Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo kepada wartawan, Senin (11/8).
"Tadi dicoba dengan kekuatan sekian oleh Jibom, rupanya belum meledak. Kemudian diulang lagi sampai keempat, tapi masih belum (bisa)," katanya.
Edy menduga mortir tersebut adalah bom pesawat. Belum diketahui pasti mortir itu dari zaman apa.
"Berat sekitar 400 kiloan lebih. Dimungkinkan bom pesawat jenisnya," jelasnya.
Diperkirakan daya ledak mortir ini radiusnya di atas 500 meter.
Rencananya disposal akan kembali dilakukan esok dengan kekuatan ledakan yang ditambah.
"Dan saya imbau kepada seluruh masyarakat, besok rencana akan dilakukan disposal kembali. Mohon untuk warga untuk sementara tidak berada di sekitar lokasi dulu, seperti tadi," jelasnya.
Saat disposal tadi ada 7 KK di Glagaharjo dan 14 KK di Wukirsari sempat dievakuasi ke kantor kalurahan.
"Tadi kita evakuasi di sini kantor kelurahan, rencana tadi kita sampaikan kalau itu boleh kembali ke rumah, tapi kalau memang merasa ragu-ragu, dari kelurahan sudah menyiapkan tempat," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, mortir itu ditemukan di halaman rumah milik warga di Dusun Tanjung, Kalurahan Umbulmartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Minggu (10/8) sore.
"Saat (warga) menggali tanah, alat cangkul membentur benda keras sehingga menimbulkan suara "tang" kemudian terlihat sebuah benda menyerupai sebuah peluru mortir," kata Kasi Humas Polresta Sleman AKP Salamun, Senin (11/8).
Warga menyampaikan penemuan ini ke Polsek Ngemplak. Polsek kemudian melapor ke Jibom Gegana Polda DIY.
"Penemuan yang diduga peluru mortir peninggalan masa perjuangan kemerdekaan, panjang kurang lebih 1 m dengan diameter 20 cm," katanya.