Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan hasil pemetaan atau talent mapping siswa Sekolah Rakyat. Menurutnya, hasil sementara menunjukkan mayoritas siswa memiliki potensi di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
“Nah, sekarang anak-anak Sekolah Rakyat ini sudah ketahuan. Bakat-bakatnya, jeniusnya di mana sudah ketahuan anak-anak kita ini, luar biasa,” ujar Gus Ipul saat membuka pelatihan pengelolaan anggaran bagi bendahara Sekolah Rakyat di Pusdiklat Margaguna, Jakarta Selatan, Rabu (3/9).
“Dan itu pertama kalinya ini anak-anak dari keluarga miskin, tidak mampu, tetapi dia punya talenta. Maka kurikulumnya di Sekolah Rakyat itu ya menyesuaikan dengan kebutuhan anak-anak itu,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan pemetaan, sekitar 37 persen siswa menunjukkan minat pada STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Sementara itu, 39 persen lainnya menonjol di bidang sosial, dan 23 persen di bidang bahasa.
Dari sisi profesi, 25 persen siswa direkomendasikan untuk bidang teknik, 22 persen di bidang kesehatan, dan sebagian lainnya di bidang hukum.
“Sesuai dengan bakatnya, ternyata sementara ini hasilnya 37 persen lebih anak-anak kita itu minatnya atau cocoknya di STEM. Sains, Technology, Engineering, and Mathematics. Luar biasa itu. Kemudian di sosial 39 persen, bahasa 23 persen,” kata Gus Ipul.
Ia menambahkan, teknologi membantu proses pemetaan bakat sehingga siswa dapat diarahkan lebih tepat dibanding sebelumnya.
“Nggak kayak dulu kita. Masih meraba-raba. Oh, ini pantasnya perawat, ini pantasnya ini, gitu. Masih meraba-raba dulu kita,” ucapnya.
Lebih lanjut, Gus Ipul menyebutkan, pemetaan tidak hanya dilakukan untuk siswa, melainkan juga guru melalui talent mapping.
Talent mapping ini juga diharapkan dapat memperkuat kelemahan sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri siswa dari keluarga kurang mampu.
“Nanti ini semua akan kita coba kekuatannya di mana untuk mengetahui. Bahwa semua punya bakat, kekuatannya di mana, kelemahannya di mana. Yang lemah ini akan kita perkuat. Apa anak-anak ini ada kelemahannya,” terang Gus Ipul.
“Kurang percaya diri, kurang tegas. Ada, siswa-siswa kita ini. Karena mungkin selama ini ya berada di keluarga yang kurang mampu sehingga percaya dirinya kurang. Maka pendidikan Sekolah Rakyat harus membuat mereka percaya diri ke depan. Kira-kira begini pintar, berkarakter, dan terampil,” pungkasnya.