
DUNIA yang kita tinggali hari ini dapat berjalan sempurna karena adanya hasil tambang. Tanpa disadari keseharian kita sangat erat dengan hasil-hasil pertambangan. Listrik, gadget, hingga komponen dan bahan bakar kendaraan yang kita miliki setiap berasal dari hasil pertambangan. Sepenting itu tambang bagi kehidupan manusia modern.
Tambang bisa memberikan manfaat jika pengelolaannya didasari untuk kesejahteraan rakyat. Izin penambangan yang resmi tanpa mengganggu kawasan hutan lindung, hutan konservasi, tanpa mengusir masyarakat adat, pembuangan limbah yang tidak mengganggu ekosistem sekitar pasti akan membawa berkat bagi daerah itu sendiri, terlebih jika masyarakatnya diberdayakan.
Sebaliknya, tambang akan menjadi musuh masyarakat saat pemilik/perusahaan yang tidak memiliki izin merusak kawasan hutan lindung demi titik tambang baru yang kemudian akan mencemari air, udara dan menyumbang banyak penyakit hingga konflik di tengah masyarakat.
Kegelisahan terhadap maraknya tambang ilegal inilah yang melandasi Methosa menulis dan merilis lagu Tarik Tambang.
Lagu yang bercerita tentang keresahan masyarakat saat daerahnya dimasuki oleh "orang yang membawa alat berat, mengambil alih hutan adat, dan merampas tanah rakyat" demi penambangan yang keuntungannya tidak pernah dinikmati oleh masyarakat daerah tambang tersebut.
Dibalut nuansa musik yang ceria dengan memasukkan unsur suling dangdut yang sangat 'fenomenal' membuat pendengar lagu ini sulit untuk tidak bergoyang. Meskipun demikian, di balik itu tersimpan makna yang sangat dalam dari lirik lagu Tarik Tambang.
Methosa hanya kumpulan seniman yang ingin membantu menyuarakan keresahan masyarakat dan mengemas kritik menjadi karya lagu sebagai pengingat dan penyeimbang peradaban.
Tentu kegelisahan masyarakat ini tidak akan bisa teratasi tanpa adanya perlindungan, kepastian hukum serta regulasi yang prorakyat dari pemerintah terhadap izin untuk membuka pertambangan di hari depan.
Mari kita renungkan kembali apa sebenarnya yang kita cari dan sekaligus membangun kesiapsiagaan untuk menjaga daerah tempat tinggal kita dari pertambangan ilegal yang hanya akan membuat kita sengsara di kemudian hari.
'Surga terakhir di Bumi' sudah jadi korban, waspadalah, bukan tidak mungkin besok mereka ada di halaman belakang rumah kita. (Z-1)