
RIBUAN warga Israel memadati pusat kota Tel Aviv pada Sabtu (9/8) malam waktu setempat untuk memprotes rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperluas operasi militer di Gaza. Mereka menuntut Netanyahu mengakhiri perang dan pembebasan para sandera.
Sehari sebelumnya, kantor Netanyahu mengumumkan kabinet keamanan memutuskan untuk menduduki Kota Gaza, memperluas operasi militer di wilayah Palestina yang hancur akibat perang.
Penolakan Luas?
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera. Dilaporkan The Guardian, aksi tersebut menurut penyelenggara diikuti 100 ribu orang.
“Ini bukan hanya keputusan militer. Ini bisa menjadi vonis mati bagi orang-orang yang paling kami cintai,” kata Lishay Miran Lavi, istri seorang sandera Israel, Omri Miran.
Jumlah Sandera?
Sebagian warga Israel menginginkan perang segera dihentikan demi membebaskan sekitar 50 sandera yang masih ditahan kelompok bersenjata di Gaza. Dari jumlah tawanan tersebut, diperkirakan hanya sekitar 20 orang di antara mereka yang masih hidup.
Pengumuman perluasan perang memicu kritik tajam, baik dari dalam negeri maupun negara-negara sekutu dekat Israel di Eropa. Adapun Sebagian besar pembebasan sandera sejauh ini terjadi melalui negosiasi diplomatik namun pembicaraan gencatan senjata yang berpotensi membebaskan lebih banyak sandera gagal pada Juli lalu.
“Mereka (pemerintah) fanatik. Mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kepentingan negara,” kata wqrgq Tel Aviv, Rami Dar.
Pusat Demonstrasi?
Tel Aviv kerap menjadi pusat demonstrasi yang menuntut pemerintah mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera dengan Hamas kelompok yang memicu perang lewat serangan pada 7 Oktober 2023.
Para demonstran mengibarkan bendera Israel dan membawa poster bergambar para sandera. Ada yang mengarahkan kemarahan pada pemerintah, ada pula yang menyerukan agar Trump menghentikan Netanyahu melanjutkan rencana eskalasi perang.
Foto Anak?
Sebagian kecil peserta membawa foto anak-anak yang tewas akibat serangan militer di Gaza.
Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menewaskan sekitar 1.200 orang, yang sebagian besar warga sipil Israel. Sebanhak 251 orang kemudian diculik menjadi tawanan di Gaza. Lebih dari 400 tentara Israel juga dilaporkan tewas selama operasi di Gaza.
Sementara itu, jumlah korban tewas di pihak Palestina telah melampaui 61.000 orang. (Dhk/P-3)