
RIBUAN pelajar, calon mahasiswa, dan orangtua memadati pameran pendidikan tinggi Taiwan Higher Education Fair Indonesia (THEFI) 2025 yang digelar di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat, Sabtu (9/8).
Antusiasme pengunjung tampak tak surut sejak pagi hingga sore hari—menunjukkan tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap peluang melanjutkan studi di Taiwan.
Pameran THEFI di Jakarta ini menghadirkan 47 perguruan tinggi ternama dari Taiwan. Mereka menawarkan informasi lengkap seputar program studi, beasiswa, kesempatan magang, serta kursus Bahasa Mandarin.
Berdasarkan pantauan di lokasi, hampir semua booth perguruan tinggi mendapat kunjungan merata dari para pengunjung – baik pelajar maupun orangtua. Namun, ada beberapa booth terlihat paling banyak dikunjungi pengunjung, antara lain National Taiwan University (NTU), National Tsing Hua University, dan Yang Ming Chiao Tung University (NYCU).
Tingginya minat tersebut tidak lepas dari reputasi ketiga kampus tersebut yang masuk dalam daftar 200 universitas terbaik dunia versi QS World University Rankings 2026. Mereka datang untuk mencari tahu lebih jauh tentang syarat masuk, program studi unggulan, serta peluang beasiswa yang ditawarkan oleh ketiga universitas tersebut.
Ketua Umum Ikatan Citra Alumni Taiwan se-Indonesia (ICATI) Hengky Lau mengatakan THEFI menjadi wadah strategis untuk memperkenalkan kualitas pendidikan tinggi Taiwan kepada pelajar Indonesia.
“Melalui pameran ini, para pelajar bisa melihat langsung potensi dan manfaat kuliah di Taiwan. Selain kualitas akademik yang telah diakui secara global, biaya pendidikan dan biaya hidup di sana relatif terjangkau. Ditambah lagi, peluang beasiswanya sangat terbuka lebar bagi pelajar Indonesia,” ujar Hengky Lau, dalam pembukaan opening ceremony THEFI 2025 di Jakarta.
Ketua ICATI Jakarta Simon Hu menambahkan bahwa tren pelajar Indonesia yang melanjutkan studi ke Taiwan terus meningkat setiap tahun.
Saat ini, Indonesia tercatat sebagai negara pengirim pelajar terbanyak kedua ke Taiwan setelah Vietnam, dengan jumlah mencapai sekitar 16 ribuan orang yang sedang menempuh pendidikan pada 2024.
“Kalau pelajar Vietnam umumnya kuliah sambil bekerja, mayoritas pelajar Indonesia di Taiwan lebih fokus pada studi,” jelasnya.
Untuk tahun ini, Simon – sapaan akrabnya – menargetkan kunjungan pameran mencapai lebih dari 10 ribu orang. Peningkatan jumlah universitas peserta — dari 58 institusi pada tahun lalu menjadi 65 tahun ini — menunjukkan semakin kuatnya minat dan kerja sama antara lembaga pendidikan Taiwan dan Indonesia.
“Harapan kami, kegiatan ini bisa memperluas jejaring dan kolaborasi yang lebih bermutu antara universitas-universitas di Taiwan dengan SMA, SMK, maupun perguruan tinggi di Indonesia,” tutupnya. (Z-1)