REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media penyiaran, baik televisi maupun platform digital, dinilai menjadi salah satu rujukan utama bagi anak-anak untuk mengenal dunia dan membentuk pandangan mereka terhadap lingkungan. Menyadari pentingnya peran ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyerukan agar media memprioritaskan konten yang sesuai dengan usia anak.
Menurut Arifah, memastikan setiap tayangan yang disuguhkan aman, edukatif, dan selaras dengan nilai-nilai budaya bangsa adalah hal yang sangat penting. "Penting bagi media dan kita semua untuk memastikan bahwa setiap tayangan yang disuguhkan kepada anak adalah tayangan yang aman, edukatif, dan selaras dengan nilai-nilai budaya serta karakter bangsa," kata Arifah dalam acara Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2025 yang diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Jakarta, Senin (11/8/2025).
Dia menekankan media penyiaran memiliki pengaruh besar dalam membentuk cara pandang anak-anak. "Media penyiaran telah menjadi salah satu rujukan utama anak dalam membangun cara pandang terhadap lingkungan di sekitarnya," kata dia.
Oleh karena itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) terus mendorong media untuk memperkuat komitmen mereka dalam memenuhi hak-hak anak melalui penyajian tayangan yang ramah anak. Hal ini diyakini akan memberikan dampak positif pada perkembangan mereka, baik secara kognitif maupun emosional. Arifah Fauzi juga tidak lupa memberikan apresiasi kepada para insan penyiaran yang telah menunjukkan komitmen tersebut.
"Apresiasi kepada seluruh insan penyiaran yang telah berkomitmen menghadirkan program-program yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan mendidik. Kepada para pemenang, saya ucapkan selamat. Anda semua adalah pahlawan masa depan anak-anak Indonesia," ujarnya.
Menteri Arifah mengakui, mewujudkan ekosistem penyiaran yang aman dan mendidik bagi anak bukan tugas mudah. Di tengah derasnya konten yang beragam dan perubahan cepat dalam pola konsumsi informasi, para pembuat konten harus menghadapi tantangan besar. Namun, menurutnya, keberanian untuk tetap menjaga kualitas dan berpihak kepada kepentingan anak adalah sebuah langkah yang sangat berarti.
"Upaya untuk menghadirkan ekosistem ruang penyiaran dan digital yang aman, sehat, dan mendidik bagi anak tidak mudah, terlebih di tengah derasnya konten yang beragam dan perubahan pola konsumsi informasi. Namun, keberanian untuk tetap menjaga kualitas dan keberpihakan kepada anak merupakan langkah yang sangat berarti bagi masa depan bangsa," ujarnya.