TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan TNI tidak perlu membentuk matra atau angkatan siber. Sebab, menurut dia, di tubuh TNI sudah ada satuan yang beroperasi di bidang siber.
”Tidak usah bikin kepala staf angkatan baru. Tapi di TNI ada satuan siber,” ucap Sjafrie setelah kunjungan Menteri Pertahanan Singapura Chan Chun Sing di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa 5 Agustus 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Sjafrie, dibandingkan membentuk angkatan siber, lebih baik TNI melakukan kolaborasi dengan militer negara lain, terutama Singapura. Sebab, negeri singa ini matra tersendiri untuk pertahanan siber. “Dia punya kepala staf siber, ya kita tinggal kolaborasi aja,” ujarnya.
Selain itu, kata Sjafrie, TNI bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak baik dari militer maupun sipil untuk memperkuat pertahanan dan keamanan dunia maya nasional. “Kan Sishankamrata (Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta), total defense. Kemampuan sipil dan militer harus menjadi satu. Ini yang sekarang kita kerjakan. Jadi Indonesia ini harus dikeroyok pertahanannya oleh sipil dan militer,” ujarnya.
Dalam pertemuan dengan Panglima Singapore Armed Forces (SAF) Aaron Beng di Kementerian Pertahanan oada Selasa, 22 Juli lalu, Kepala Biro Humas Kemenhan Frega Wenas Inkiriwang mengatakan Kementerian Pertahanan tertarik serta ingin belajar dengan Singapura mengenai pertahanan dan keamanan siber. "Kami ingin belajar dari Singapura dan mereka juga ingin membagikan ilmunya," kata dia.
Singapura memiliki angkatan siber bernama Digital and Intelligence Service (DIS) yang diresmikan pada 28 Oktober 2022. DIS merupakan matra keempat di tubuh SAF yang sejajar dengan angkatan darat, laut, dan udara. Tugas DIS meliputi mengatasi ancaman di ranah digital seperti siber, intelijen militer, dan pertahanan psikologis. Sedangkan TNI hingga saat ini belum memiliki angkatan siber sebagai matra keempat, seperti yang ada di Singapura. TNI hanya memiliki Satuan Siber (Satsiber TNI) yang bertugas di masing-masing matra (Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara) dan di tingkat interservice.
Adapun wacana pembentukan angkatan siber di TNI ini sempat mengemuka pada 2024 seiring meningkatnya ancaman siber. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut instansinya sedang membahas pembentukan angkatan siber sebagai matra keempat militer Indonesia. pada September 2024, Agus mengatakan pembentukan angkatan siber itu masih dalam tahap evaluasi di instansinya.
Pada rapat pimpinan TNI yang digelar Jumat, 31 Januari lalu, Agus Subiyanto mengatakan jika lembaganya bakal merekrut warga sipil untuk menjadi bagian dari Angkatan Siber. Agus menjelaskan, masyarakat sipil yang akan direkrut adalah mereka yang memiliki kemampuan khusus di bidang siber untuk mempermudah kerja-kerja TNI dalam mengatasi ancaman serangan siber. "Bukan tentara yang kita jadikan orang siber, itu akan susah. Saya rekrut khusus siber yang memang tadinya orang siber, sipilnya siber," ujar Agus di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
Andi Adam Faturrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Arti One Piece. Mengapa Jadi Inspirasi Perlawanan