Menteri Kesehatan Cek Kesehatan Gratis, 8,6 Juta Siswa di Jabar Ikuti CKG

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka program Cek Kesehatan Gratis di SMPN 5, Kota Bandung.(MI/BAYU ANGGORO)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memantau pelaksanaan hari pertama cek kesehatan gratis (CKG) di SMP Negeri 5 Kota Bandung, Senin (4/8). program yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini akan diterapkan untuk seluruh siswa di Tanah Air.

Budi menjelaskan, sekitar 53 juta siswa se-Indonesia akan mengikuti program CKG. "Seluruh sekolah, madrasah yang jumlahnya sekitar 230 ribu kita mulai CKG."

Dalam program ini, tambahnya, setiap siswa akan menjalani sejumlah pemeriksaan kesehatan seperti mata, gigi, dan darah. Untuk siswa SD ada 13 item pemeriksaan, SMP 15, dan SMA 15 yang dicek.

Dia berharap kondisi kesehatan siswa bisa terpantau sejak dini sehingga lebih memudahkan dalam penanganannya. CKG ini efektif dalam mendeteksi dini masalah kesehatan yang dialami siswa.

Sebagai bukti, CKG awal di SMPN 5 Kota Bandung ini sudah bisa mendeteksi sejumlah siswa yang mengalami persoalan kesehatan. "Dari 14 siswa yang sudah diperiksa, 9 di antaranya punya masalah kesehatan," kata Menkes.

Nantinya, lanjut dia, siswa yang mengalami masalah kesehatan ini akan ditindaklanjuti untuk menjalani pengobatan di puskesmas.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi menjelaskan, di Jawa Barat terdapat 8,6 juta siswa yang akan menjalani CKG. Semua siswa di seluruh kabupaten/kota dipastikan ikut CKG.

Program ini akan melibatkan petugas dari setiap puskesmas terdekat.

"Target kami Oktober nanti semua siswa sudah menjalani CKG," katanya.

Dia menjelaskan, seluruh siswa yang kesehatannya bermasalah akan ditindaklanjuti di puskesmas. Di Jabar sudah semakin banyak puskesmas  yang memiliki alat pemeriksaan kesehatan yang lengkap.

"Ada 19 indikator yang diperiksa. Sekitar 16 alat sudah ada di puskesmas, seperti tensi, gula darah, cek jiwa, gigi, mata, pendengaran, hb," jelasnya.

Melalui CKG ini, tambah dia, pemerintah akan mengetahui kondisi kesehatan siswa di setiap sekolah. Data hasil kesehatan siswa akan dianalisa. Nanti akan ketahuan yang zona merah, kuning, dan hijau.

Dengan CKG, pemerintah akan lebih mudah dalam melakukan pengobatan maupun pencegahan terkait kondisi kesehatan siswa. "Misalnya di sekolah yang paling banyak permasalahan gigi, akan dikirim tim untuk pencegahan maupun pengobatan. Timnya dari setiap puskesmas terdekat," katanya.