Coding menjadi mata pelajaran baru di era pemerintahan Prabowo-Gibran. Mata pelajaran ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas murid agar mampu bersaing di kancah global dengan berbekal pelajaran yang update dengan perkembangan zaman.
Di sisi lain, coding bisa memperruncing ketimpangan antara 'si kaya' dan 'si miskin', kota dan desa, atau Jawa dan luar Jawa. Untuk itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno mengingatkan agar pemanfaatan coding benar-benar dioptimalkan.
“Sekali lagi coding tidak boleh semakin memperlebar ketimpangan antara yang kaya dengan yang miskin, antara kota dengan desa, antara Jawa dengan luar Jawa. Justru, melalui coding, kita membuat ketimpangan itu semakin menipis, membuat coding for all, AI for all untuk kepentingan semua, terutama kepentingan masyarakat,” ujar Praktikno di Balai Sarbini, Jakarta Pusat, Rabu (20/8), dilansir Antara.
Siswa Diharapkan Berkontribusi Lewat Coding dan AI
Sebaliknya, ia berharap kehadiran dua mata pelajaran pilihan itu dapat memacu para murid untuk nantinya menciptakan aplikasi yang dapat menjadi solusi untuk menjawab sederet tantangan, mulai dari isu kemanusiaan, pemberdayaan masyarakat lokal hingga pelestarian lingkungan.
Praktikno berharap para murid yang nantinya telah memiliki kemampuan coding dan AI dapat membantu petani untuk memprediksi iklim, pilihan tanaman yang sesuai serta mendeteksi pohon yang sakit agar dapat segera diobati.
Tak hanya itu, pihaknya juga berharap para murid nantinya dapat memanfaatkan bidang coding dan AI untuk mengkonversi teks ke dalam suara dan sebaliknya, sehingga memudahkan penyandang disabilitas tunanetra dalam membaca serta memproduksi tulisan.
“Jadi, adik-adik bisa berkontribusi besar melalui kemampuan artificial intelligence. Melalui coding dan AI, adik-adik juga bisa membantu saudara-saudara kita,” imbuhnya.
Ia meyakini pemanfaatan coding dan AI yang menekankan pada aspek humanisme berkontribusi dalam menciptakan pembangunan Indonesia yang adil dan inklusif dari berbagai aspek, mulai dari aspek pendidikan, ekonomi hingga infrastruktur.