Gejolak Industri Farmasi di Tengah Krisis dan Harapan Teknologi

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: apt. Putri Rachma Novitasari, M.Pharm.Sci. (Dosen Fakultas Farmasi UAD, bidang Teknologi Farmasi)

Industri farmasi dunia saat ini menghadapi tantangan besar. Pada April 2025, Reuters melaporkan pemotongan anggaran di National Institutes of Health (NIH) dan pemutusan hubungan kerja massal di Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat. Kondisi ini memperlambat proses persetujuan obat baru dan mengakibatkan penundaan peluncuran terapi yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Di Eropa, The Guardian menyebutkan bahwa perusahaan farmasi tengah mempertimbangkan untuk memindahkan pusat riset mereka ke luar kawasan akibat tekanan tarif impor dari Amerika Serikat. Ini mengancam kelangsungan riset dan distribusi obat di tingkat global.

Namun, di tengah krisis ini, teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) muncul sebagai harapan baru. World Economic Forum pada Januari 2025 melaporkan bahwa AI kini mampu menganalisis miliaran data biologis dan memprediksi efektivitas molekul obat hanya dalam hitungan hari. Sekitar 30 persen penemuan obat pada tahun ini sudah melibatkan AI—sebuah lompatan besar dibanding dekade lalu.

Sayangnya, penerapan teknologi ini tidak semudah membalik telapak tangan. AI memerlukan infrastruktur digital yang kuat, data medis yang lengkap, dan regulasi yang ketat untuk menjamin keamanan dan akuntabilitas. Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, masih tertinggal dalam hal ini.

Potensi industri farmasi nasional sebenarnya sangat besar. Menurut ASEAN Briefing, pasar farmasi Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 11 miliar dolar ASS pada 2025. Namun, lebih dari 90 persen bahan baku obat masih bergantung pada impor. Ketergantungan ini membuat kita sangat rentan terhadap guncangan global.

Pemerintah telah berupaya mendorong produksi bahan baku lokal dan menarik investasi asing. Tapi langkah ini perlu diiringi oleh ekosistem riset yang kuat dan kolaborasi nyata antara perguruan tinggi—khususnya fakultas farmasi—dengan industri. Tanpa itu, inovasi akan tetap mandek di atas kertas.

Kita juga membutuhkan regulasi yang mendukung riset jangka panjang, serta insentif bagi pelaku industri dan ilmuwan untuk berkolaborasi. Pengembangan obat bukan hanya soal bisnis, tetapi juga soal kemanusiaan. Kegagalan menemukan obat baru berarti keterlambatan harapan hidup bagi jutaan pasien.

Indonesia tidak boleh terus-menerus hanya menjadi pasar bagi produk asing. Kita harus mulai berani menjadi pemain utama dalam pengembangan obat, bukan hanya pembeli. Untuk itu, dibutuhkan komitmen nasional yang serius—dari kebijakan pemerintah, investasi riset, hingga pendidikan tinggi yang berorientasi pada inovasi.

Masyarakat Indonesia berhak atas akses obat yang lebih cepat, terjangkau, dan tepat sasaran. Harapan itu hanya akan terwujud bila negara hadir sebagai penggerak utama dalam membangun industri farmasi yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

Read Entire Article