Komisi III DPR telah menggelar fit and proper test untuk Inosentius Samsul yang menjadi calon tunggal hakim MK dari unsur DPR. Fit and proper test dilakukan pada Rabu (20/8).
Inosentius bakal menggantikan Arief Hidayat yang memasuki masa pensiun pada Februari 2026 mendatang.
“(Yang diseleksi) Satu orang,” kata Ketua Komisi III Ahmad Sahroni, saat dikonfirmasi, Rabu (20/8).
Dalam UU MK saat ini, usia pensiun Hakim MK adalah 70 tahun. Adapun Arief adalah Hakim Konstitusi yang berasal dari unsur DPR, sehingga penggantinya juga berasal dari pilihan DPR.
Fit and proper test digelar di ruang rapat Komisi III DPR Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Ketua Komisi III Habiburokhman memimpin rapat tersebut yang dimulai sekitar pukul 10.00WIB.
"Tata cara pelaksanaan pengajuan hakim konstitusi ini kita laksanakan dengan cara penelitian administrasi yang sudah dilaksanakan sebelum rapat ini dan tadi kita cek ke sekretariat memenuhi syarat Pak Inosentius Samsul ini secara administrasi kemudian penyampaian visi misi uji kelayakan yang akan segera kita laksanakan dan pemberitahuan kepada publik," kata Habiburokhman, Rabu (20/8).
Saat fit and proper test, Inosentius mengaku sudah puluhan tahun bekerja di DPR RI. Mulai dari staf, hingga menjabat sebagai Kepala Badan Keahlian DPR. Saat ini, dia menjabat Perancang Peraturan Perundang-Undangan Ahli Utama DPR.
"[Saya] Bekerja di DPR ini sudah 35 tahun," kata Inosentius dalam awal perkenalannya.
"Saya ingat Pak, Saya waktu berprofesi sebagai advokat, kalau menggugat DPR berhadapannya dengan Pak Sensi (Inosentius) dulu," timpal Ketua Komisi III DPR Habiburokhman.
Dalam momen tersebut, Inosentius membeberkan dia telah bekerja membantu Ketua DPR lintas generasi.
Mulai dari kepemimpinan Wahono, Akbar Tanjung, Agung Laksono, hingga kini Puan Maharani.
"35 tahun sejak ketuanya Pak Wahono dari Golkar, lalu kemudian Kharis Suhud dari fraksi ABRI, Pak Akbar Tanjung dari Golkar, Agung Laksono dari Golkar, Pak Marzuki Ali dari Demokrat, Pak Setya Novanto dari Golkar, Bambang Soesatyo dari Golkar, Ade Komaruddin dari Golkar, setelah itu Ibu Puan Maharani dari PDIP," kata Inosentius.
"Alhamdulillah saya juga banyak membantu beliau-beliau," sambungnya.
Inosentius mengungkapkan visi dan misinya di hadapan pimpinan dan anggota Komisi III DPR. Ia menyebut salah satu visinya adalah membenahi pola pikir bahwa produk Undang-Undang DPR selalu buruk.
“Poinnya adalah menjaga Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga peradilan menjadi kebagian kekuasaan kehakiman yang merdeka, akuntabel dan tepercaya,” kata Inosentius saat fit and proper test di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/8).
Berikut visi yang diusung oleh Inosentius Samsul: