Upaya mempercepat ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia terus dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satunya adalah Invi yang kolaborasi dengan Kalista dan Voltron sudah membangun ratusan unit charger di Jawa hingga Bali.
“Jadi saya tambahkan kalau memang teman-teman Invi kan mendistribusikan chargernya. Namun kita di Kalista, kita bekerja sama dengan Voltron, salah satu partner kita,” ujar General Manager Business Development Kalista Group, Rono Purnomo Yunanto di sela-sela uji coba bus listrik Sumber Alam di Kutoarjo baru-baru ini.
Voltron sendiri berperan sebagai operator dari charger yang sudah dipasang di berbagai titik. Meski masih menghadapi dilema klasik antara memperbanyak infrastruktur lebih dulu atau menunggu penetrasi EV meningkat.
“Nah kalau saat ini memang betul, kita ini kan kayak ayam dan telur sebetulnya. Kita mau bangun infrastrukturnya duluan atau EV-nya diperbanyak duluan,” katanya.
“Saat ini memang kalau bicara berapa charger yang sudah di-deploy, kita sudah di Jawa dan sampai Bali. Jadi memang sudah cukup panjang yang kita pasang. Kita ada sekitar 216 charger yang sudah ter-deploy,” jelasnya.
Dari jumlah tersebut, Kalista mencatat ada lebih dari 110 SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) aktif. Hal ini karena satu SPKLU bisa memiliki dua hingga tiga charger sekaligus.
“Cuma kalau berapa charger yang sudah kita pasang, bekerja sama dengan Voltron, barangnya pun kita ambil dari teman-teman Invi. Nah itu ada di 216 charger yang sudah kita deploy,” lanjutnya.
Soal peruntukan, charger yang dipasang tak hanya bisa digunakan oleh mobil listrik penumpang, melainkan juga kendaraan komersial ringan hingga bus di beberapa titik.
“Mobil-mobil, sampai ke Hiace mungkin masih bisa. Tapi memang ada beberapa poin yang kita skemakan, basis pun bisa masuk. Jadi saya nggak bisa bilang semua area yang kita pasang bisa untuk bus, mostly bisa juga dipakai untuk beberapa kebutuhan basis juga,” jelasnya.