Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung stabil pada Agustus 2025. Mata Uang Garuda mengalami penguatan tipis sekitar 1 persen dari Juli 2025 hingga pertengahan Agustus 2025.
"Nilai tukar rupiah tetap stabil dengan kecenderungan menguat didukung kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan berlanjutnya aliran masuk modal asing," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Agustus 2025, Rabu (20/8/2025).
Menurut catatan BI, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Agustus 2025 (hingga 19 Agustus 2025) menguat sebesar 1,29 persen secara point to point (ptp) dibandingkan posisi akhir Juli 2025.
Perry menyebut, perkembangan nilai tukar ini didukung konsistensi kebijakan stabilisasi BI dan berlanjutnya aliran masuk modal asing, terutama ke instrumen surat berharga negara (SBN), serta meningkatnya konversi valuta asing (valas) ke rupiah oleh eksportir. Hal itu seiring dengan penerapan penguatan kebijakan pemerintah terkait Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).
"Ke depan, nilai tukar rupiah diperkirakan stabil dengan kecenderungan menguat didukung komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik," ujarnya.
Perry menekankan, BI terus memperkuat respons kebijakan stabilisasi, termasuk intervensi terukur di pasar offshore NDF dan strategi triple intervention pada transaksi spot, DNDF, dan SBN di pasar sekunder.
Ia menyebut seluruh instrumen moneter juga terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI), guna memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing serta mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.