Melihat Pameran Karya Seni Henk Ngantung: Saksi Bisu Proklamasi Kemerdekaan

1 hour ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Koleksi karya seni Henk Ngantung yang dipamerkan untuk memperingati HUT ke-80 RI di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/8/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan

Di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, goresan tangan Henk Ngantung terpampang rapi. Karya itu membuka kembali lembaran sejarah bangsa.

Pameran ini resmi dibuka oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha. Tujuannya untuk menampilkan karya sang seniman legendaris sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta periode 1964-1965 itu dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI.

Fadli Zon menekankan, karya Henk Ngantung tidak hanya bernilai seni, tetapi juga menjadi bagian penting sejarah bangsa. Ia menjelaskan peran Henk dalam pembangunan monumen di Jakarta.

“Pada sore hari ini kita membuka satu pameran seni dan diplomasi karya-karya dari seorang perupa Indonesia yang juga pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta tahun 1964-1965, sebelumnya Wakil Gubernur tahun 1960-1964, yaitu Henk Ngantung,” ujar Fadli usai meresmikan pameran, Sabtu (16/8).

Koleksi karya seni Henk Ngantung yang dipamerkan untuk memperingati HUT ke-80 RI di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/8/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan

“Henk Ngantung ini juga membuat monumen-monumen waktu itu bersama atas instruksi dari Presiden Sukarno sehingga kita ada monumen-monumen yang kita lihat sekarang di Jakarta, antara lain Monumen Selamat Datang,” lanjutnya.

Selain itu, Fadli menjelaskan karya Henk Ngantung juga menjadi saksi sejarah perundingan penting bangsa. Sketsa-sketsa yang dibuatnya menangkap ekspresi tokoh-tokoh seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir saat Perundingan Linggarjati, Renville, dan Kaliurang.

“Jadi kita memperkenalkan seorang perupa yang terutama terkenal karena sketsa-sketsanya. Sketsa-sketsa Henk Ngantung yang dilakukan itu langsung di depan orang yang bersangkutan,” jelas Fadli.

“Selain merekam peristiwa, juga ekspresi-ekspresi dari tokoh-tokoh bangsa Indonesia ketika itu Sukarno, Hatta, Sjahrir, masih banyak lagi tokoh-tokoh yang disketsa dan juga peristiwa dan bagaimana mereka berunding,” tambahnya.

Putri dari Henk Ngantung, Geni Ngantung, menjelaskan pameran ini menampilkan karya asli maupun reproduksi, tergantung koleksi yang ada. Beberapa lukisan dan sketsa kini berada di museum atau kolektor pribadi.

Putri dari Gubernur DKI Jakarta periode 1964-1965 sekaligus pelukis legendaris Henk Ngantung, Geni Ngantung, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/8/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan

“Seperti itulah sketsa maupun lukisan, tapi mungkin yang sudah direpro (direproduksi) ya, karena sudah lama kan kejadiannya itu, dan lukisan dan sketsanya sudah banyak yang berada di kolektor. Jadi ini bisa dilihat tadi, koleksi sketsa mengenai perjuangan melalui goresan sketsa Pak Henk Ngantung,” ujarnya.

Ia menambahkan karya yang dipamerkan dipilih sesuai tema kemerdekaan, sehingga tidak semua karya ditampilkan.

“Ya, mungkin sesuai dengan temanya mereka, jadi dipilih yang berkaitan dengan proklamasi merebut kemerdekaan,” tutur Geni.

Geni menceritakan salah satu kisah menarik terkait lukisan berjudul "Pemanah" adalah keterlibatan Presiden Sukarno saat proses pembuatannya.

“Gambar itu sebenarnya belum selesai waktu dipamerkan. Lalu dibawa pulang kembali oleh Bapak saya ke studionya. Dan kebetulan Pak Henk itu berteman baik dengan Pak Sukarno saat itu. Dan Pak Sukarno waktu itu sedang bermain berkunjung ke studionya. Beliau melihat lukisan tersebut dan ingin membeli. Tapi ayah saya bilang, katanya itu belum jadi. Belum terlalu jadi karena di tangannya itu mungkin masih ada kekurangan,” ujar Geni memulai ceritanya.