
PEMERINTAH terus menguatkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendekatan preventif di bidang kesehatan.
Ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, saat mengunjungi kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi siswa sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Swasta Persis 1-2 Bandung, Senin (4/8).
Program CKG sekolah ini merupakan salah satu upaya nyata pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam melaksanakan Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045. Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, serta tenaga kesehatan dari Puskesmas dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) setempat.
Isyana menekankan, program ini adalah bagian dari transformasi layanan kesehatan menuju sistem yang lebih preventif. Pemerintah ingin lebih fokus pada pencegahan, bukan hanya pengobatan. Anak-anak adalah generasi emas 2045, mereka harus sehat sejak dini.
"Cek kesehatan gratis ini dilakukan agar potensi penyakit bisa diketahui lebih awal dan segera ditangani. Yakni mulai dari pemeriksaan gizi, gula darah, tekanan darah, hemoglobin (HB), hingga kesehatan mata dan telinga, seluruh tahapan dilakukan secara menyeluruh dan bertahap," bebernya.
Menurut dia, pemeriksaan kebugaran fisik seperti tes lari ringan juga dilakukan, menyesuaikan dengan kemampuan setiap siswa. Selain itu, dilakukan pula skrining kesehatan mental dan risiko penyakit seperti hepatitis B, hepatitis C dan tuberkulosis (TBC) melalui pengisian kuesioner.
Semua data tersebut bersifat rahasia dan ditangani langsung oleh petugas kesehatan.
"Program ini menargetkan lebih dari 50 juta siswa dari seluruh jenjang pendidikan dari SD, SMP, SMA, madrasah, hingga pesantren untuk tercover dalam CKG setiap tahun ajaran baru," tuturnya.
Dia menambahkan, kegiatan CKG untuk sekolah rakyat telah dimulai pada 14 Juli lalu, sedangkan untuk masyarakat umum sudah berjalan sejak 10 Februari 2025. Lebih dari 16 juta warga telah mengikuti program ini.
Khusus untuk remaja putri, program ini juga mencakup pemberian tablet tambah darah setiap minggu selama tiga bulan guna mencegah anemia dan menurunkan risiko stunting di masa depan. "Remaja putri yang anemia berisiko melahirkan bayi stunting. Karena itu, kita harus cegah dari sekarang," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Wakil Menteri dan pelaksanaan program CKG yang menyentuh langsung para siswa di Kota Bandung.
Erwin juga menegaskan pentingnya edukasi berkelanjutan agar siswa menginformasikan hasil pemeriksaan kesehatan kepada orangtua, serta mengisi kuesioner dengan jujur agar intervensi kesehatan bisa lebih tepat sasaran.