Liputan6.com, Jakarta - Whey protein adalah salah satu sumber protein yang populer di kalangan atlet dan individu yang aktif. Dihasilkan dari proses pembuatan keju, whey protein diolah menjadi bubuk yang kaya akan nutrisi. Nutrisionis, Ayu Anisadiyah, menjelaskan,"Whey protein memiliki kualitas setara dengan protein alami, mengandung sembilan asam amino esensial lengkap yang dibutuhkan tubuh."
Berbeda dengan sumber protein lainnya, kata Ayu, whey protein lebih difokuskan sebagai sumber protein murni. Ini menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang membutuhkan asupan protein lebih tinggi, seperti atlet atau individu yang menjalani program diet tertentu.
Selain itu, ada banyak mitos seputar whey protein, termasuk anggapan bahwa konsumsi whey dapat merusak ginjal. Ayu menegaskan bahwa konsumsi whey protein aman selama sesuai dengan kebutuhan tubuh.
"Kebutuhan protein harian bervariasi tergantung pada tingkat aktivitas fisik, dengan orang normal membutuhkan sekitar 0,8 gram protein per kilogram berat badan per hari, sementara individu dengan aktivitas fisik tinggi memerlukan lebih banyak," kata Ayu kepada Health Liputan6.com di sela-sela peluncuran Milo Pro belum lama ini.
Apa Itu Whey Protein?
Whey protein adalah bagian dari susu yang dihasilkan dari proses pembuatan keju, kemudian diolah menjadi bentuk bubuk. Menurut Ayu, whey memiliki kualitas protein yang setara dengan protein alami, baik dari sumber hewani maupun nabati, karena mengandung sembilan asam amino esensial lengkap.
Perbedaan utama whey protein dengan sumber protein alami adalah fokusnya sebagai sumber protein murni, sementara protein nabati dan hewani biasanya juga mengandung berbagai mikronutrien.
"Whey protein sangat cocok untuk orang yang membutuhkan asupan protein lebih tinggi," tambahnya.
Mitos Whey Protein dan Kesehatan Ginjal
Di masyarakat masih ada ketakutan bahwa konsumsi whey protein bisa merusak ginjal atau organ tubuh lainnya. Ayu menegaskan bahwa anggapan tersebut lebih banyak merupakan mitos.
Protein memang dapat memengaruhi ginjal jika dikonsumsi secara berlebihan dalam kondisi tertentu, namun whey protein tetap aman selama dikonsumsi sesuai kebutuhan tubuh.
Kebutuhan protein setiap individu bervariasi, bergantung pada tingkat aktivitas fisik yang dilakukan. Ayu menjelaskan bahwa orang normal membutuhkan sekitar 0,8 gram protein per kilogram berat badan per hari.
Sementara itu, orang dengan aktivitas fisik tinggi atau latihan intensitas berat membutuhkan sekitar 1,2 hingga 2 gram protein per kilogram berat badan per hari.
Selama konsumsi whey protein berada dalam rentang kebutuhan tersebut, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Justru, whey protein membantu memperbaiki otot, membentuk massa otot, serta menjaga kesehatan tubuh.
Manfaat Protein, Termasuk Whey Protein, bagi Tubuh
Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang esensial untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama bagi individu yang aktif berolahraga.
Protein berfungsi untuk membentuk, memperbaiki, dan memperkuat otot yang mengalami kerusakan akibat aktivitas fisik intensitas tinggi.
Ketika otot mengalami kerusakan jaringan setelah latihan berat, protein akan berperan dalam perbaikan tersebut, menghasilkan otot yang lebih kuat dan serat otot yang lebih kokoh.
Selain itu, protein juga berkontribusi dalam meningkatkan performa olahraga dan mengurangi risiko Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS).
Dampak Kekurangan Protein pada Tubuh
Kekurangan asupan protein dapat menimbulkan dampak serius bagi tubuh. Jika asupan protein tidak mencukupi, sistem imun dapat menurun, keseimbangan cairan dan pH tubuh terganggu, serta perbaikan jaringan menjadi lebih sulit.
Banyak masyarakat Indonesia masih mengalami kekurangan asupan protein karena pola makan yang cenderung dominan karbohidrat. Hal ini semakin bermasalah bagi individu yang aktif berolahraga, karena kebutuhan protein dan energi mereka lebih tinggi.
Sumber Protein: Hewani, Nabati, dan Tambahan
Protein dapat diperoleh dari berbagai sumber utama, seperti:
- Protein Hewani: Diperoleh dari daging ayam, bebek, sapi, kambing, ikan, telur, hingga makanan laut.
- Protein Nabati: Dapat diperoleh dari tahu, tempe, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Kombinasi antara protein hewani dan nabati merupakan cara terbaik untuk mendapatkan manfaat maksimal. Bagi individu dengan aktivitas fisik yang padat, suplemen atau produk tinggi protein dapat menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan protein harian.
Peran Suplemen dan Produk Tinggi Protein
Bagi mereka yang memiliki aktivitas fisik padat, terkadang asupan dari makanan sehari-hari belum cukup. Di sinilah suplemen atau produk tinggi protein bisa menjadi pilihan. Kelebihan sumber protein tambahan adalah kepraktisannya dan penyerapan yang cepat oleh tubuh.
Meski begitu, Ayu menekankan bahwa suplemen sebaiknya tetap menjadi pelengkap, bukan pengganti. Asupan utama tetap harus berasal dari makanan bergizi seimbang dengan kombinasi protein hewani dan nabati.