Econ, mahasiswa Fisip Unpas Bandung, menyaksikan momen ketika gas air mata memenuhi kampusnya di Jalan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Selasa dini hari (2/9).
Kampusnya berseberangan dengan kampus Unisba, hanya terpisahkan jalan yang tidak terlalu lebar. Momen ini menjadi heboh di media sosial dengan narasi bahwa polisi dan TNI menyerang kampus.
"Kejadiannya pukul setengah 12 (malam), saya saksi mata di Unpas, jadi yang saya lihat dari Unpas itu polisi dengan iring-iringan motor, puluhan motor, masuk ke area Jalan Tamansari itu sekitar pukul setengah 12," kata Econ mengawali penjelasan, saat ditemui di Unpas, Selasa (2/9).
Sebelum iring-iringan aparat itu melaju ke arah kampus, Econ melihat mereka berkumpul di pom bensin Jalan Wastukencana. Jalan Wastukencana ini posisinya lebih bawah dari Jalan Tamansari.
Nah, menurut Econ, aparat juga masuk melalui Jalan Tamansari Atas dan Jalan Sawunggaling yang posisinya lebih atas dari Jalan Tamansari.
"Yang dari atas juga ada rantis itu menyerang ke Unisba. Kalau dari arah Wastukencana itu menyerang ke Unpas, jadi atas-bawah," kata Econ.
Soal Polda Jabar yang menyebut ada sekelompok anarko yang memulai kericuhan dengan melempar bom molotov ke polisi, Econ mengaku memang tahu.
"Dan untuk pelemparan bom molotov ini ya memang saya melihat ada, tapi tidak tahu siapa karena pelemparan bom molotov itu ketika polisi atau iring-iringan polisi masuk ke sini, jadi mungkin itu sebagai defense pertahanan diri atau entah seperti apa," ujarnya.
Nah, bom molotov itulah alasan aparat menggunakan gas air mata. Untuk gas air mata ini, kaleng bekas tembakannya banyak ditemukan di Unpas.