Seminar FORKOM-LAM di Kantor LAM-PTKes, Jakarta, Selasa (5/8/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) menggelar Seminar FORKOM-LAM Seri II yang digelar di Kantor LAM-PTKes, Jakarta, pada Selasa (5/8/2025).
Seminar bertema “Perjalanan LAM-PTKes Menjadi Lembaga Akreditasi Nasional dan Internasional Bidang Ilmu Kesehatan” tersebut dinilai menjadi momentum strategis dalam menunjukkan peran vital LAM-PTKes di ranah akreditasi pendidikan kesehatan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
LAM-PTKes yang berdiri sejak 2015, telah mengakreditasi lebih dari 4.000 program studi di bidang kesehatan mencakup jenjang diploma hingga spesialis. Lembaga ini juga mendapat pengakuan internasional yang berhasil diraih dari sejumlah organisasi global seperti World Federation for Medical Education (WFME), Asia Pacific Quality Register (APQR), dan ASEAN Quality Assurance Framework (AQAF).
“Pengakuan ini bukan sekadar sertifikat, tapi bentuk kepercayaan dunia terhadap sistem akreditasi kita,” tegas Prof Usman Chatib Warsa, Ketua LAM-PTKes, dalam sambutannya di acara tersebut lewat keterangan tertulis.
Lebih dari itu, LAM-PTKes mulai melakukan akreditasi program studi kedokteran di luar negeri, salah satunya di Vanuatu, serta tengah menjajaki kerja sama serupa di beberapa negara lainnya. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari kontribusi Indonesia dalam sistem pendidikan kesehatan global.
Selain itu, dalam menjawab dinamika publik seputar status Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM), Usman menegaskan bahwa keberadaan LAM-PTKes legal dan sah secara hukum.
“LAM-PTKes hadir untuk mendampingi dan memperkuat sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi kesehatan secara profesional, objektif, dan berintegritas,” jelas dia.