![Ssb Prodirect Academy,Turnamen piala Gubernur Dki Jakarta 2023[foto]. Dokumentasi club](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_480,f_jpg/01jxc9zjxsc4b131ktqgj16331.jpg)
Dalam beberapa tahun terakhir, dunia olahraga Indonesia dihadapkan pada fenomena yang cukup mengkhawatirkan: semakin banyak pemain sepak bola wanita muda yang beralih ke futsal. Fenomena ini bukan hanya mencerminkan dinamika olahraga, tetapi juga mencerminkan tantangan dalam pendidikan kewarganegaraan dan pembinaan karakter bangsa.
Salah satu penyebab utama beralihnya pemain sepak bola wanita ke futsal adalah kurangnya perhatian dan dukungan terhadap kompetisi sepak bola wanita di Indonesia. Liga sepak bola wanita Indonesia masih terbilang minim, baik dari segi fasilitas, pendanaan, maupun eksposur media. Hal ini membuat banyak pemain merasa tidak dihargai dan memilih futsal sebagai alternatif yang lebih menjanjikan.
![Prodirect Academy,Turnamen piala pertiwi pancoran Jakarta 2023[foto].Dokumentasi official tim](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_480,f_jpg/01jxcx9w3589cgw2et1h0py2xy.jpg)
Dampak terhadap Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme, dan semangat persatuan. Namun, fenomena ini menunjukkan adanya ketimpangan dalam pemberian kesempatan yang adil bagi semua warga negara, khususnya perempuan, untuk berprestasi di bidang olahraga. Ketidakadilan ini dapat menurunkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap identitas nasional.
"Harapan saya dan tim untuk sepak bola wanita Indonesia,liga nya bergulir, dan semakin pencapaian yang didapat di tim nasional wanita Indonesia" ujar Siti, salah pemain sepak bola wanita.
Kelebihan Futsal sebagai Alternatif
Meskipun beralih ke futsal, pemain tetap dapat mengembangkan keterampilan dan berprestasi. Futsal menawarkan kompetisi yang lebih terstruktur dan dukungan yang lebih baik, baik dari segi fasilitas maupun sponsor. Hal ini memberikan peluang bagi pemain untuk menunjukkan bakat dan meraih prestasi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan citra olahraga wanita di Indonesia.
Namun, beralihnya pemain dari sepak bola wanita ke futsal juga memiliki dampak negatif. Pertama, hal ini menunjukkan adanya ketidaksetaraan dalam pembinaan olahraga wanita. Kedua, dapat mengurangi keberagaman dalam dunia olahraga, karena futsal dan sepak bola memiliki karakteristik yang berbeda. Ketiga, berkurangnya pemain sepak bola wanita dapat mempengaruhi kualitas tim nasional sepak bola wanita Indonesia di masa depan.
Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan langkah-langkah konkret dari berbagai pihak:
Pemerintah dan PSSI: Meningkatkan dukungan terhadap liga sepak bola wanita, baik dari segi pendanaan, fasilitas, maupun promosi.
Sekolah dan Universitas: Menyediakan program olahraga yang inklusif dan mendukung perkembangan atlet wanita.
Masyarakat: Memberikan apresiasi dan dukungan terhadap atlet wanita, serta mengurangi stereotip gender dalam olahraga.
![Liga Afi Tanggerang 1 U17 2024[foto]. Dokumentasi pribadi](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_480,f_jpg/01jxcxpg3ca9z4mrhnq0tgtk60.jpg)
Fenomena beralihnya pemain sepak bola wanita ke futsal mencerminkan adanya ketimpangan dalam pembinaan olahraga di Indonesia. Untuk menciptakan lingkungan yang adil dan mendukung bagi semua warga negara, diperlukan perhatian dan dukungan yang lebih besar terhadap sepak bola wanita. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan sepak bola wanita Indonesia dapat berkembang dan memberikan kontribusi positif terhadap pendidikan kewarganegaraan dan kebanggaan nasional.
![Siti Nurhasanah Best Player Liga futsal WFL U18 2024[foto],dokumentasi panitia penyelenggaran Liga WFL](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_480,f_jpg/01jxcbkcr7jamef8b193ghpdsa.jpg)