Ketua MPR Ahmad Muzani menyinggung konflik bersenjata Thailand-Kamboja yang pecah pada Juli lalu. Dia mengatakan, konflik itu harus diselesaikan dengan cara dialog.
Hal tersebut disampaikan Muzani saat membuka Sidang Tahunan MPR 2025 pada Jumat (15/8). Muzani mengatakan, pengaruh Indonesia di ASEAN harus dipakai untuk menciptakan perdamaian di Asia Tenggara.
"Sebagai negara yang berpengaruh di ASEAN, kita dorong kawasan ini jadi kawasan damai dan menghormati kedaulatan bangsa," kata Muzani.
"Kita yakin dialog dan diplomasi adalah cara terbaik untuk membina hubungan di ASEAN termasuk menyelesaikan konflik Kamboja dan Thailand," ucap Muzani.
Sebenarnya, Kamboja-Thailand sudah menyepakati gencatan senjata lewat pertemuan di Malaysia pada 28 Juli 2025 lalu. Akan tetapi ketegangan masih terjadi di perbatasan dua negara.
Bahkan Thailand menyebut beberapa tentaranya terkena ranjau darat saat patroli di perbatasan usai gencatan senjata.
Adapun konflik Kamboja dan Thailand menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari kedua belah pihak.
Dari pihak Kamboja sebanyak 18 tentara dan 8 warga sipil kehilangan nyawa. Sementara di sisi Thailand 15 tentara dan 14 warga sipil dilaporkan terbunuh.