Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa optimis perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh cepat di tengah gejolak ekonomi global.
Bukan tanpa alasan, dirinya beranggapan peluang ekonomi Indonesia tumbuh cepat seiring dengan upaya pemerintah dalam mendorong sektor swasta.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 sebesar 5,12% secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan ini sedikit lebih tinggi dari pada kuartal I-2025, yakni 4,87%. Pertumbuhan ini berada di atas rata-rata, angka psikologi RI, 5%.
"Jadi prospek ekonomi kita bagus, kita bisa bertahan dan ke depan kita bisa lebih bagus lagi," ujar Purbaya dalam LPS Financial Festival, Kamis, (7/8/2025).
Selain itu ia juga menyoroti penurunan rata-rata pertumbuhan ekonomi dari periode pemerintahan SBY ke Jokowi. Ia melihat hal itu terjadi lantaran ada kejomplangan terkait upaya mendorong private sector.
"Pada saat SBY ada pertumbuhan di private sector tapi pemerintah tidak bantu utangnya turun. Di periode presiden Jokowi, permerintah jorjoran (infrastruktur) tapi private sector tidak maksimal, jadi pincang. Nah kalo sekarang, 5% dan 6% (pertumbuhan ekonomi) tidak terlalu susah," terangnya.
Di sisi lain, ia optimis proyeksi ekonomi Indonesia bisa terus menguat lantaran daya beli masyarakat masih ada. Meskipun masyarakat dianggapnya masih khawatir untuk membelanjakannya.
"Jadi Anda tidak usah takut dulu. Awal tahun sampe bulan April semuanya ketakutan ekonomi akan runtuh. Tapi awal april 2025 ini Prabowo bikin sarasehan ekonomi dan di situ beliau bisa menimbulkan optimisme di ekonomi kita. Akibatnya ekspektasi pelaku usaha terhadap ekonomi naik. Kita lihat IHSG naik jadi 7500an jadi financianl market optimismenya masih ada ini harus kita pelihara terus," terangnya.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Kalah Seru, Ini Deretan Pembicara LPS Financial Festival Hari Ke-2