Dua hari jelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta mulai berbalut suasana berbeda. Udara pagi hari ini , Jumat (15/8) terasa sedikit lebih khidmat.
Pantauan di halaman Istana, terlihat tenda-tenda telah berdiri tegak, berselimut warna merah-putih yang gagah berpadu dengan sentuhan biru yang menjadi warna khas kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Di dekat tiang bendera, elemen kayu menghiasi, menambah kehangatan persiapan menyambut perayaan 80 tahun kemerdekaan.
Namun, yang paling mencuri perhatian bukanlah tenda atau ornamen, melainkan tiga mobil klasik yang berdiam anggun di sisi halaman. Mereka bukan sekadar besi dan cat, tetapi saksi bisu perjalanan negeri. Usianya sudah 45 tahun, tapi kilaunya tak pernah pudar oleh waktu.
Tampak berdiri gagah 2 mobil Cadillac Fleetwood Brougham 1980 berwarna hitam pekat terparkir di halaman Istana. Mobil asal Detroit, Amerika Serikat, ini pernah menjadi kendaraan resmi Presiden BJ Habibie.
Bermesin V8 dengan transmisi otomatis, mobil ini tak hanya mengantar presiden, tetapi juga menerima para tamu negara, menyimpan cerita diplomasi yang tak tercatat di berita.
Di tengah-tengahnya, terlihat Mercedes-Benz S280 1980 berwarna putih bersih. Sedan asal Stuttgart, Jerman, ini pernah menjadi teman setia Presiden Soeharto hingga Gus Dur.
Dengan mesin 2.8 liter 6 silinder, S280 memadukan kenyamanan khas Mercedes dengan aura wibawa yang tak lekang dimakan zaman.
Ketiganya kini beristirahat di bawah langit istana, menjadi penghubung antara masa lalu dan masa kini. Mereka tak lagi melaju di jalanan, tapi tetap membawa bangsa ini melaju dalam ingatan.
Menjelang hari kemerdekaan, kehadiran mereka menjadi pengingat bahwa sejarah tidak hanya hidup di buku, tetapi juga di besi tua yang pernah mengantar pemimpin menorehkan bab-bab penting negeri ini.