Makan Bergizi Gratis (MBG).
REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melakukan investigasi guna memastikan penyebab keracunan 12 santriwati di Kecamatan Cidaun dengan mengambil sampel Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menjadi penyebab kejadian itu.
Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur Made Setiawan di Cianjur, Jumat, mengatakan rangkaian kegiatan itu, termasuk memeriksa sampel bahan baku dan makanan yang ada di menu MBG. Tim masih melakukan investigasi sesuai prosedur penanganan.
"Saat ini tim sudah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab guna dilakukan uji laboratorium, dalam beberapa hari ke depan baru dapat diketahui hasilnya," kata dia.
Terkait belasan santriwati di Yayasan Pendidikan Islam Assatinem Desa Kertajadi, Kecamatan Cidaun yang sempat menjalani perawat di Puskesmas Cidaun, sudah kembali ke pondok karena kondisinya sudah membaik dan tetap mendapat pengawasan.
Tenaga kesehatan dari puskesmas setempat akan memantau terus kondisi kesehatan mereka selama beberapa hari ke depan dengan harapan terus membaik dan kembali beraktivitas normal.
Kepala Puskesmas Cidaun Eman Sulaeman mengatakan 12 santriwati yang sempat menjalani perawatan medis dengan keluhan gejala keracunan, mual, muntah, dan pusing selama satu hari saat ini sudah kembali ke pondok dan mendapat pengawasan petugas.
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan santriwati usai menyantap hidangan MBG itu.
Namun, tim dari Dinkes Cianjur sudah mengambil sampel makanan untuk diperiksa kandungannya di laboratorium.
"Belum dapat dipastikan karena belasan siswa sebelumnya makan pagi dan makan siang menu MBG, sedangkan pada petang hari mengalami gejala keracunan," katanya.
Keterangan dari sejumlah santriwati yang menjalani perawatan di puskesmas, mengaku mengalami pusing, mual, dan muntah setelah menyantap salah satu menu dari MBG mi spageti dengan saus yang mengeluarkan bau tidak sedap.
sumber : Antara