RENCANA Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan kenaikan pangkat bagi polisi yang terluka saat terjadi demonstrasi mendapat kritik. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menilai imbalan pangkat tersebut tak patut diberikan saat masih banyak rakyat yang terluka dan meninggal saat demonstrasi.
Direktur LBH Jakarta Muhammad Fadhil Alfathan menyampaikan kenaikan pangkat merupakan hal yang lumrah untuk polisi yang bertugas. Namun, kenaikan pangkat luar biasa hanya patut diberikan jika polisi bertugas dengan baik.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Menurut Fadhil, niat Prabowo memberi kenaikan pangkat untuk polisi yang terluka karena unjuk rasa tidak tepat dilakukan. "Yang jadi permasalahan di sini adalah, belum dipastikan apakah polisi itu melaksanakan tugas dengan baik atau tidak," kata Fadhil pada Selasa, 2 September 2025.
Presiden, kata Fadhil, seharusnya memastikan dulu polisi yang mendapat kenaikan pangkat telah melaksanakan tugas dengan sesuai aturan. "Saat ada masyarakat yang meninggal dunia, apakah patut itu diganjar dengan kenaikan pangkat? Jadi ini pernyataan prematur yang justru mencederai korban dari masyarakat," tuturnya.
Presiden Prabowo sebelumnya memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menaikkan pangkat para polisi yang terluka saat terjadi demonstrasi. Hal ini sebagai wujud penghargaan bagi aparat penegak hukum yang menjadi korban dalam melaksanakan tugas negara.
“Kami diminta dan diperintahkan untuk menaikkan pangkat, menyekolahkan, dan memberikan penghargaaan terbaik untuk prajurit-prajurit kita yang sudah bekerja keras dan menjadi korban,” kata Sigit di pelataran Rumah Sakit Polri Kramat Jati pada Senin, 1 September 2025. Dia mengatakan akan segera menindaklanjuti perintah kepala negara tersebut.
Sebelumnya, Kasubag Humas RS Polri Kramat Jati Kompol Yoan Hendri menyampaikan terdapat total 31 personel Polri yang menjalani perawatan pascademonstrasi pada Kamis, 28 Agustus 2025. Mereka dibawa ke RS Polri dalam keadaan luka-luka dan segera mendapatkan perawatan intensif.
Hanin Marwah berkontribusi dalam penulisan artikel ini