
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam memperluas layanan keimigrasian dengan menghadirkan program jemput bola atau reach out service bagi warga negara asing (WNA), tenaga kerja asing (TKA), dan investor. Inovasi ini digagas untuk menjaga iklim investasi di Batam sekaligus memberikan kemudahan dalam pengurusan dokumen.
Kepala Kantor Imigrasi Batam, Hajar Aswad, mengungkapkan program tersebut terinspirasi dari layanan serupa bagi WNI, yakni EG Passport. Ia menilai, layanan jemput bola menjadi kebutuhan penting mengingat posisi Batam sebagai salah satu kota investasi strategis.
“Kami ingin mendekatkan diri kepada pengguna jasa. Tidak sepatutnya investor dan TKA harus menghabiskan waktu datang ke kantor untuk mengurus dokumen. Program ini menjadi solusi agar layanan keimigrasian lebih efisien,” katanya kepada wartawan, Senin (2/9).
Tahap awal program difokuskan di tiga kawasan industri, yakni Batamindo, Panbil, serta Nongsa/Kabil. Hajar berharap, langkah ini tidak hanya memudahkan pengurusan dokumen, tetapi juga dapat dijadikan percontohan standar pelayanan nasional dengan Batam sebagai pilot project.
Selain melayani penerbitan dokumen, kegiatan jemput bola juga disertai coaching clinic yang memberikan informasi terkait perizinan. Beberapa di antaranya mencakup Izin Tinggal Terbatas (ITAS) dengan masa berlaku hingga lima tahun dan skema Golden Visa yang ditujukan bagi pimpinan perusahaan asing.
General Manager Batamindo Industrial Park, Mook Sooi Wah, menyambut positif program tersebut. Menurut dia, layanan jemput bola sejalan dengan konsep One Stop Service yang diusung Batamindo.
“Layanan ini akan mempercepat proses administrasi sekaligus mendukung upaya kami mendorong pertumbuhan ekonomi di Batam,” ujarnya. (H-1)