Surabaya (ANTARA) - Pelaksana Tugas Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Dewi Justicia Meidiwaty menyatakan adanya peningkatan kesadaran global akan produk halal telah mendorong Indonesia untuk tampil sebagai pemimpin dan pusat industri halal.
“Kita berada di posisi yang tepat dalam industri ini untuk memimpin secara global berkat pasar domestik kita yang kuat dan meningkatnya kesadaran global terhadap produk halal,” katanya dalam Halal Indonesia Go Regional: Dialog Perluasan Pasar Kawasan Industri Halal Indonesia di Surabaya, Selasa.
Dewi mengatakan industri halal kini telah berkembang menjadi pusat kekuatan dunia bernilai triliunan dolar yang memengaruhi hampir setiap industri termasuk makanan, farmasi, pengiriman, keuangan, kosmetik, dan barang-barang gaya hidup.
Bahkan untuk produk manufaktur makanan saja, pada 2028, nilai industri halal dunia diperkirakan mencapai 3,27 triliun dolar AS, katanya.
Dalam hal ini, menurut Dewi, Indonesia memiliki peluang besar untuk dapat menangkap potensi itu lantaran salah satunya karena 89 penduduk di Tanah Air beragama Islam.
Baca juga: Memetik peluang global: optimalisasi ekspor produk pertanian
Populasi penduduk Muslim yang besar tersebut membuat Indonesia memiliki pasar domestik yang dinamis dan terus berkembang bahkan untuk produk dan layanan halal.
Selain itu, Indonesia pun sedang menyiapkan Kawasan Industri Halal (KIH) -- area yang didesain khusus dengan fasilitas dan infrastruktur untuk mendukung pengembangan industri dan produksi produk halal. Salah satunya adalah Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS).
Menurut Dewi, KIH adalah platform strategis yang menyatukan inovasi, kepatuhan, infrastruktur, dan peluang perdagangan internasional.
Meski demikian, ia mengingatkan ekspansi pasar perlu direncanakan dan diimplementasikan secara efektif agar kawasan-kawasan ini dapat mencapai potensi penuhnya.
Selain itu, koordinasi antarpihak juga penting termasuk dalam meningkatkan sertifikasi halal dan memajukan studi sektor keuangan internasional dengan mitra di Asia Tenggara, Asia Selatan dan Tengah, serta Timur Tengah.
“Industri halal juga dapat menciptakan banyak lapangan kerja dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi kita secara keseluruhan,” kata Dewi.
Baca juga: Pengembangan industri halal untuk menembus pasar global
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.