Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Kanada untuk Indonesia Jess Dutton memastikan bahwa diskusi terkait kerja sama pengembangan tenaga nuklir di Indonesia masih berjalan di tengah keterbukaan negaranya untuk menjajaki kerja sama di bidang tersebut.
“Tahap diskusi masih berjalan, dan kami menantikan pihak Indonesia terkait kemitraan di sektor ini,” kata Dubes Dutton usai menemui Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto beserta jajaran Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Ia menyatakan bahwa berkat pengalaman yang begitu panjang dalam pengembangan tenaga nuklir, Kanada saat ini memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang aman dan dapat diandalkan dalam memenuhi kebutuhan listrik di negara itu.
Dengan modal yang dimiliki tersebut, Dutton meyakini bahwa Kanada dapat menjalin dan memperkuat kerja sama pengembangan tenaga nuklir dengan Indonesia.
“Kami pikir apa yang kami tawarkan sangat menarik bagi Indonesia dan masyarakat Indonesia,” kata dia, menambahkan.
Dubes pun menyatakan komitmen Kanada untuk membantu Indonesia mencapai ketahanan energi, begitu pula dengan ketahanan pangan dan pembinaan sumber daya manusia demi mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya mengungkapkan bahwa Kanada, beserta Rusia, telah mengajukan proposal untuk ikut serta dalam mengembangkan PLTN di Indonesia.
“Kanada, saya sudah ketemu sama menterinya. Rusia (juga). Ada beberapa negara lain yang saya tidak bisa ungkapkan,” ucap Bahlil di Jakarta pada 24 Juni lalu.
Bahlil menyampaikan bahwa peta jalan pengembangan PLTN sudah dibuat hingga 2034, dengan kapasitas mencapai 500 MW. Sebesar 250 megawatt (MW) akan dibangun di Sumatera, dan 250 MW sisanya akan dibangun di Kalimantan.
Selain oleh Dutton, komitmen yang sama juga sempat diutarakan Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen dalam wawancara khusus bersama ANTARA pada Februari lalu.
“Kanada memiliki pengalaman dan keahlian yang mumpuni terkait sumber daya nuklir, dan kami ingin membaginya dengan Indonesia,” ucap Hussen saat itu.
Mengingat pengembangan sumber daya nuklir di RI masih berada di tahap awal, Menteri Kanada itu berkata bahwa pihaknya siap membantu Indonesia dalam hal pengembangan ekosistem tenaga nuklir, regulasi, maupun pendanaan.
Baca juga: DPR soroti kepatuhan standar profesi bagi PMI di luar negeri
Baca juga: Indonesia dan Kanada memperkuat kerja sama ekonomi lewat ICA-CEPA
Baca juga: Indo Defence momentum Kanada jajaki peluang kerja sama pertahanan baru
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.