Home > Update Monday, 11 Aug 2025, 14:27 WIB
Kementerian Ekraf hanya menerima audiensi tim produksi Merah Putih: One For All.

FILMUSIKU.com — Wakil Menteri Ekonomi Kreatif RI, Irene Umar menegaskan, tidak ada bantuan finansial sedikit pun untuk produksi dan tidak memberikan fasilitas promosi untuk film animasi Merah Putih: One For All.
“Saya mau emphasise lagi ya bahwa tidak ada dukungan financial ataupun promosi dari ekraf at all,” ucap Irene saat kepada Filmusiku, Senin (11/8/2025).
Sementara itu, menanggapi kritik masyarakat tentang film Merah Putih: One For All, dan meminta agar film itu tidak ditayangkan di bioskop, Irene mengatakan, hal itu kembali lagi pada commercial decision antara pihak bioskop dan produsen film.
“Sebagai negara terbuka dan demokratis, kita memberikan masukan. Namun kurang elok apabila kita campur tangan dalam keputusan commercials. In the end of the day, Pasar ie penonton yang akan memutuskan untuk nonton atau tidak,” papar Irene.
“Setahu saya, in general, bioskop juga akan stop penayangan apabila secara commercials tidak masuk hitungan,” kata dia lagi.
Selain itu, Irene juga menyematkan pernyataannya dalam sorotan POV di akun Instagram miliknya. Ia mengatakan, Kementerian Ekraf RI hanya menerima audiensi dari tim produksi film animasi tersebut.
Pihaknya juga memberikan masukan atau saran kepada tim produksi, selayaknya para pejuang ekraf lainnya yang datang ke Kementerian Ekraf RI. Namun tidak terkait sama sekali dengan produksi film animasi produksi Perfiki itu.
Film animasi Merah Putih: One For All menuai kritik pedas dari seluruh lapisan masyarakat yang turun ke media sosial. Mereka menyandingkan film itu dengan film animasi Jumbo produksi Visinema Studio, yang pecah rekor sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Merah Putih: One For All juga digadang-gadang menelan dana produksi hingga Rp 6,8 miliar, dan timbul spekulasi didanai oleh pemerintah lewat Kementerian Ekraf RI. Hal itu karena tim produksi sempat berkunjung dan berfoto di Kementerian Ekraf RI.