Kemensos Bakal Alihkan Dana Rp 2,1 T yang Mengendap di Rekening Dormant

Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) makan malam bersama siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 10 Bogor, Kamis (24/7/2025) malam. Foto: Dok Kemensos

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan ada Rp 2,1 dana bantuan sosial (bansos) yang mengendap di 10 juta rekening bank penerima yang sudah lama tidak digunakan alias dormant.

Terkait hal ini, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf mengatakan Kemensos akan mengambil tindakan atas dana tersebut.

“Jika memang tidak aktif, kita akan alihkan rekening pengguna bansos itu adalah rekening-rekening yang tentu saldonya sesuai dengan kapasitas mereka,” ujar menteri yang akrab disapa Gus Ipul ini saat ditemui di Kantor Kementerian Sosial, Selasa (29/7).

Gus Ipul menjelaskan, langkah ini menjadi bagian dari pembenahan data bansos yang selama ini masih menyisakan berbagai persoalan, termasuk pembukaan rekening kolektif dan pemutakhiran data Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Hingga saat ini, Kemensos mencatat masih ada sekitar 2 juta keluarga penerima manfaat yang belum memiliki rekening individu. Mereka masih dalam proses burekol atau buka rekening kolektif, dari total 3,6 juta yang sebelumnya tercatat belum memiliki rekening atas nama pribadi.

“Rekening kolektif yang pernah kami sampaikan itu kan sekitar 3,6 juta. Sudah selesai burekol sekarang 1,6 juta. Jadi masih 2 juta lagi yang masih dalam proses burekol, buka rekening kolektif,” kata Gus Ipul.

Setelah proses pembukaan rekening kolektif ini rampung, Kemensos akan mendistribusikan kartu kepada para penerima.

“Kemudian setelah buka rekening kolektifnya selesai, ditindaklanjuti nanti dengan pembagian kartu. Setelah dibagi kartu, kemudian kita salurkan,” lanjutnya.

Di sisi lain, Kemensos juga sedang menelusuri lebih dari 300 ribu NIK penerima bansos yang terindikasi menyalahgunakan dana bantuan untuk bermain judi online. Gus Ipul mengatakan, pihaknya sedang mendalami kasus ini dan tidak menutup kemungkinan NIK yang terbukti disalahgunakan tidak lagi menerima bansos di triwulan ketiga.

“Kami sedang mendalami yang 300 ribu lebih itu, untuk kemudian mungkin tidak akan mendapatkan lagi pada triwulan ketiga ketika memang benar‑benar NIK tersebut menggunakan bansos untuk kepentingan judi online,” tegasnya.