Sholat. Ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sholat merupakan proses memohonnya seorang hamba kepada Tuhannya dari berbagai kelemahan, kekurangan, ketidakberdayaan, kehinaan diri, hingga harapan. Memohon sesuatu yang amat besar jika dilakukan sambil lalj maka menjadi ketidakseriusan atas permohonan tersebut.
"Penuh harap diterima dan khawatir ditolak doa seorang hamba kepada Allah dalam sholat akan mengantarkan pada keseriusan dan kepasrahan serta rasa hina tak berdaya," tulis Bahroin Suryantara dalam buku Romantis Bersama Allah; Nikmatnya Shalat Khusuk yang diterbitkan oleh BUKUREPUBLIKA.
Dalam Alquran disebutkan:
اِنَّهُمْ كَانُوْا يُسٰرِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَيَدْعُوْنَنَا رَغَبًا وَّرَهَبًاۗ وَكَانُوْا لَنَا خٰشِعِيْنَ
innahum kânû yusâri‘ûna fil-khairâti wa yad‘ûnanâ raghabaw wa rahabâ, wa kânû lanâ khâsyi‘în
Sesungguhnya mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami. (QS: Al Anbiya: 90)
Ayat lainnya berbunyi:
وَالَّذِيْنَ يُؤْتُوْنَ مَآ اٰتَوْا وَّقُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ اَنَّهُمْ اِلٰى رَبِّهِمْ رٰجِعُوْنَۙ
walladzîna yu'tûna mâ âtaw wa qulûbuhum wajilatun annahum ilâ rabbihim râji‘ûn
dan orang-orang yang melakukan (kebaikan) yang telah mereka kerjakan dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya. (QS:Al Mukminun: 60).