
Setelah mendapat kesempatan mencoba Suzuki Fronx hybrid dari Jakarta ke Bandung, kumparan kali menjajal jagoan baru PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) itu wira-wiri di Paris Van Java. Apakah lebih irit?
Oke, pada pengetesan sebelumnya kumparan mendapatkan hasil konsumsi BBM mencapai 25,2 km/liter. Sementara ketika diajak berkeliling Kota Bandung dan sekitarnya, hasil yang didapatkan justru lebih baik.
Perjalanan dimulai dari daerah Pasteur menuju Jatinangor di dekat kompleks Universitas Padjadjaran. Perjalanan didominasi rute perkotaan yang sedikit padat untuk kemudian masuk ke jalan tol arah Cileunyi.
Seperti bisa, teknik berkendara berorientasi pada efisiensi bahan bakar. Menjaga jarum rpm tak melebihi 1.500 rpm dengan kecepatan di 60-80 km/jam. Oiya sebelum jalan, bensin diisi penuh dan disegel. Pun dengan AC yang disegel tetap menyala pada suhu 20 derajat dengan semburan AC pada tingkat 2.

Melaju di tol konsumsi BBM bisa menyentuh angka 20 km/liter. Meskipun ketika keluar Cileunyi dan menuju Unpad, angka pada MID turun menjadi 18 km/liter.
Selepas aktivitas di Jatinangor, mobil kami pacu lagi menuju Pasteur melalui jalan tol. Di sini efisiensi bahan bakar dioptimalkan lagi dengan kondisi jalan tol yang rolling. Tiba di tempat makan di kawasan Pasteur, angka MID menunjukkan 23,9 km/liter.
Sedikit menyinggung pengalaman berkendara Suzuki Fronx Hybrid, sistem Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) yang disematkan pada mesin K15C sepertinya memang mengoptimalkan dari sisi konsumsi bahan bakar.
Bukaan gas dirancang agar membuat performa dari mesin bekerja secara gradual di putaran bawah. Memang secara feel seperti agak delay namun ketika kita menemukan area jalan dengan elevasi, mesinnya bisa memberikan tenaga yang cukup dan mobil bisa melaju tanpa kewalahan - ini yang kami alami ketika menuju daerah Punclut dan melakukan stop and go di jalanan menanjak.

Kami menilai sistem mild-hybrid pada mesin K15C cukup sigap ketika dibutuhkan untuk menanjak dan siap memberikan kemampuan efisiensi bahan bakar yang baik ketika digunakan pada rute datar, perkotaan, dan cruising saat perjalanan road trip.
Oke kembali ke rute adu irit. Selepas makan siang mobil kami gas kembali menyusuri jalanan Kota Bandung dan menuju checkpoint pengisian di SPBU. Di sini mobil kami hanya mengisi 1,77 liter untuk jarak 110 kilometer.
Hingga pada akhirnya kami tiba pada tujuan akhir di Qaca Cafe Bandung. Berdasarkan perhitungan full to full panitia mobil kami mendapatkan hasil 26,49 km/liter.
Adapun uji irit ini melibatkan 12 unit Suzuki Fronx, di mana 8 unit di antaranya varian SGX, 2 unit GX, dan 2 unit GL. Secara rata-rata konsumsi varian SGX mencapai 30,67 km/liter.
Berikut adalah detail hasil uji irit Suzuki Fronx:
1. Unit 1 - SGX => 28,41 km/liter
2. Unit 2 - SGX => 23,94 km/liter
3. Unit 3 - SGX => 25,45 km/liter
4. Unit 4 - SGX => 35,36 km/liter
5. Unit 5 - SGX => 26,49 km/liter
6. Unit 6 - SGX => 26,67 km/liter
7. Unit 7 - SGX => 40,90 km/liter
8. Unit 8 - SGX => 26,70 km/liter
9. Unit 9 - GX => 36,18 km/liter
10. Unit 10 - GX => 36,62 km/liter
11. Unit 11 - GL => 24,88 km/liter
12. Unit 12 - GL => 23,35 km/liter.