REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dengan kondisi lemas, seorang anak laki-laki berusia 6 tahun di Gaza harus berjuang dan bertahan di ruang operasi dengan proyektil menembus kepala belakangnya.
“Kita terima pasien udah kondisi dalam alhamdulillah sadar, ya, lemas sih, cuman memang dia kena peluru di kepala belakanya,” ujar Iqbal kepada Republika di ruang operasi Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza, Kamis (14/8/2025).
dr. Muhammad Iqbal El Mubarak, Sp.B (Spesialis Bedah) relawan Emergency Medical Team (EMT) ke-4 dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI)-Rahma World Wide, menjadi saksi perjuangan anak tersebut selama ditangani oleh Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia.
Dengan tergopoh-gopoh, orang tua anak itu membawanya ke RS Al-Shifa, tempat Iqbal bertugas. Setelah diperiksa, benar saja, bukan peluru kecil yang ada di kepalanya. Iqbal mengatakan, ada proyektil berukuran kurang lebih 5 cm yang bersangkar di kepala belakang.
Tak dipungkiri, Iqbal menyebut anak itu mengalami gangguan psikologis setelah kemalangan yang menimpanya. Selain itu, Iqbal mengatakan, dia mengalami trauma. Namun di balik itu, Iqbal bersyukur, anak itu selamat dengan kondisi peluru yang tidak mengenai otak dan operasi berjalan lancar. “Anak tersebut tentu mengalami gangguan psikologis, yaitu gangguan trauma,” tutur Iqbal.
Bagi Iqbal, ini bukanlah kali pertamanya tim dokter Indonesia mendapati pasien yang terkena serangan peluru. Sebagai dokter bedah umum, Iqbal menjelaskan, polinya menjadi tempat banyak pasien berdatangan.