
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, menyebut isu PSK online yang dikabarkan menjamur di IKN merupakan informasi lama yang di-recycle atau daur ulang.
Menurutnya, kini sudah tidak ada lagi praktik tersebut.
“Kalau yang ada yang online sekarang ternyata itu recycle informasinya. Sebelumnya itu ada, nah sekarang direcycle. Menurut deputi pengendalian kami, ‘oh itu recycle Pak, sekarang sudah enggak ada’,” ucap dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7).
Basuki juga memastikan, PSK dengan modus warung pangku sudah tidak ada. 8 Warung di Kecamatan Sepaku yang berjarak 3 km dari IKN sudah dirobohkan pada bulan Ramadan lalu.
“Jadi memang bukan di IKN-nya, bos. Kalau di IKN-nya enggak, itu di daerah Sepaku, di kecamatan Sepaku waktu itu yang sekarang sudah berkembang. Yang saya tahu pada waktu Ramadan, itu ada prostitusi itu kemudian kami gabungan, dengan kepolisian, Satpol PP, kemudian deputi pengendalian pembangunan kami sendiri turun. Ada 8 warung yang kami selesaikan waktu itu,” tuturnya.

Namun, Basuki memastikan tak hanya berhenti sampai di sana. Mereka tetap memonitor PSK di sekitar IKN.
“Kalau emang ada ya pasti kami tindak. Tapi kalau saya laporan dari deputi kami, itu recycle. Tapi kalau ada pasti kita tindak,” ucap dia.
Masalah menjamurnya PSK ini dikabarkan oleh Satpol PP Penajam Paser. Dari tiga kali operasi penertiban selama 2025, ada 64 wanita yang diduga PSK terjaring.
Mereka menjajakan diri menggunakan aplikasi MiChat. Ada juga yang menyediakan jasanya di warung pangku.
Pramunikmat atau PSK itu berasal dari Samarinda, Balikpapan, Bandung, Makassar, dan Yogyakarta. Setelah dilakukan pembinaan, pelaku praktik prostitusi yang berasal dari luar daerah diminta segera meninggalkan wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dalam waktu dua hingga tiga hari.